blank
Penilaian lomba K3M oleh Tim Penilai dari Kantor Kemenag Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonosobo kini tengah menggelar lomba Kebersihan, Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) tingkat Kabupaten Wonosobo tahun 2020.

Plt Kepala Kemenag Wonosobo Drs H Mahbub MAg, Kamis (26/11), menyatakan lomba sejenis akan digelar pula di tingkat Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah. Peraih juara lomba K3M di Wonosobo akan jadi duta lomba sejenis di Kanwil Kemenag Jateng.

Masjid Itiqomah di Kelurahan Andongsili Mojotengah merupakan salah satu peserta lomba K3M tahun 2020 tingkat Kabupaten Wonosobo. Keikutsertaan lomba berkat bimbingan dari petugas penyuluh Agama Islam dan Babinsa TNI Koramil 03/Mojotengah.

Takmir Masjid Istiqomah KH Ahmad Fadhilah menyampaikan yang menjadi unggulan secara fisik dibangun di tanah yang luas dan memiliki fasilitas penunjang baik pendidikan keagamaan ataupun sarana yang lain seperti terdapat kolam renang.

“Kolam renang berada di halaman masjid belakang, ada tempat baca perpustakaan, dilengkapi dengan taman, (taman baca) dan koperasi masjid. Layanan kesehatan jamaah berupa donor darah dan periksa tekanan darah digelar setiap 3 bulan sekali,” ucapnya.

Menurutnya, pemberian nama Masjid Al-Istiqomah tersebut terinspirasi dari kalam indah yang disampaikan oleh Imam Syafi’i yang sekaligus dijadikan motto, yaitu: amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit atau selalu istiqomah.

Masjid Al Istiqomah berdiri tahun 1896 M dan telah mengalami empat kali pemugaran. Kini masjid yang memiliki daya tampung 1200 jamaah telah menelan anggaran sebesar Rp 3,7 miliar. Hal tersebut tak lepas dari kontribusi masyarakat setempat baik secara material maupun spiritual.

Optimalisasi Peran

blank
Proses penilaian lomba K3M di Masjid Al Istiqomah Andongsili Mojotengah Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Penyuluh Agama Islam Mojotengah Hj Tin Bariroh MAg menjelaskan takmir Masjid Al-Istiqomah dalam mengimplementasikan optimalisasi peran dan fungsi masjid terlihat pada agenda kegiatan harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang bersifat temporer.

“Program kerja jangka pendek, menengah maupun jangka panjang telah disusun dengan baik dan dibagikan sesuai job discription yang ada,” jelasnya.

Takmir masjid Al-Istiqomah dari golongan kasepuhan yang memiliki banyak pengalaman, bersinergi dengan golongan muda yang energik dan mumpuni dalam bidang keilmuan untuk mengelola potensi umat yang ada.

Secara mikro masjid digunakan sebagai tempat bersujud, berdzikir serta beriktikaf.
Sedang secara makro sebagai tempat berkumpul (musyawarah, diskusi, dauroh/ seminar), menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah.

Juga, ujarnya, masjid sebagai pusat kegiatan sosial, pembinaan umat, pusat dakwah dan kebudayaan Islam, pusat kaderisasi umat, sebagai pusat kebangkitan umat dan lain sebagainya.

“Dengan mengoptimalkan peran dan fungsi masjid tersebut, serta dukungan masyarakat yang maksimal diharapkan menjadi modal dasar untuk menuju kemakmuran masjid yang sebenarnya,” kata dia.

Babinsa Andongsili Koramil 03 Mojotengah, Sertu Hananto sangat bangga bisa ikut memakmurkan kegiatan Masjid Al-Istiqomah.
Masjid ini berbeda dengan yang lain karena ada fasiltias kolam renangnya. Itu sesuai sunah Nabi sudah sangatlah tepat.

Kolam Renang

blank
Masjid Al Istiqomah Andongsili Mojotengah Wonosobo tampak megah dan indah. Foto : SB/Muharno Zarka

“Dilihat dari segi militer, olah raga renang juga menjadi syarat utama menjadi seorang prajurit.
Yang membanggakan lagi adalah saat ini dengan para jamaah membuat program kegiatan donor darah setiap 3 bulan sekali,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya donor arah ini masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah kepada Allah saja akan tetapi juga bisa memberikan manfaat kepada orang lain yang sangat membutuhkan.

Dewan yuri dalam bidang idaroh yang diwakili Hj Munjiatun SAg dari unsur IPHI menyampaikan, tiga hal yang menjadi indikator penilaian dalam lomba K3M, yakni bidang idaroh (administrasi), ri’ayah (pembangunan) dan imaroh (kemakmuran.

Menurutnya, secara umum bidang idaroh (administrasi) sudah lengkap dan sempurna.
Bukan hanya buku-buku administrasi untuk kelengkapan dokumen, tetapi keberadaan perpustakaan masjid yang nyaman dan dilengkapi taman baca outdoor mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah yang ingin membaca atau mengkaji ilmu pengetahuan.

Tim Penilai Lomba K3M bidang imaroh (kemakmuran) Dra Hj Amiroh Zaitun, menyebut masjid ini sudah sesuai dengan peran dan fungsi masjid di era kebangkitan umat saat ini.

Yakni, tambahnya, menjadikan masjid pusat managemen potensi umat yang mencakup pusat pendidikan dan pelatihan, pusat perekonomian rakyat, pusat penjaringan umat serta pusat kepustakaan.

“Masjid hendaknya tidak hanya sebagai pusat ibadah secara vertikal saja, tetapi juga berfungsi sebagai ibadah horizontal, agar habluminallah wa habluminannas terlihat balance,” katanya.

Memaknai masjid sebagai alat atau sarana ibadah yang lebih luas (universal), tidak hanya ibadah mahdhoh (mikro) saja, tetapi juga ibadah ghayr mahdhah (makro), harus melibatkan semua unsur masyarakat.

“Diperlukan keahlian (skill) yang tidak sekadar cukup saja. Tetapi harus dilaksanakan secara maksimal sebagai implementasi dari dakwah melakukan perubahan dengan mengerahkan segenap kemampuan,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu