blank
Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng Akhmad Fadlun Sy ketika melakukan reses di Wadaslintang Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Anggota Komisi E (Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat) DPRD Jawa Tengah Akhmad Fadlun Sy meminta warga tetap waspada terhadap penularan dan penyebaran virus Corona kala pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

“Warga saat menggunakan hak pilih harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat seperti yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” tegas mantan anggota Komisi E DPRD Wonosobo itu.

Akhmad Fadlun Sy yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, mengatakan hal tersebut, saat menggelar acara reses di Wadaslintang Wonosobo. Dalam kesempatan itu, turut hadir pula Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Faizun.

Menurut Gus Fadlun-sapaan akrab Akhmad Fadlun Sy-momentum Pilkada sangat berpotensi menjadi klaster baru Covid-19. Dari mulai tahapan kampanye oleh paslon dan tim sukses hingga pelaksanaan pemungutan suara di TPS.

Sebab, semua tahapan demokrasi lokal itu melibatkan banyak pihak. Seperti penyelaggara Pilkada, yakni anggota KPU, Bawaslu, PPK, Panwascam, PPS, PPL, KPPS dan Pengawas TPS.

Protokol Kesehatan

blank
Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng, Akhmad Fadlun Sy. Foto : SB/Muharno Zarka

“Selain penyelenggara, Pilkada juga melibatkan peserta yang terdiri paslon, partai pengusung, tim sukses dan relawan. Ada juga petugas keamanan, seperti Linmas, TNI-Polri dan pemilih. Sangat banyak yang terlibat dalam Pilkada,” terangnya.

Dikatakan Gus Fadlun, KPU Wonosobo memang telah menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19 agar semua yang terlibat dalam perhelatan Pilkada 2020 aman dari paparan virus Corona.

“Sebelum masuk arena TPS, pemilih sudah diminta cuci tangan dulu dengan sabun di air mengalir. Setelah itu, diukur suhu tubuh sebelum menyerahkan surat undangan dan melakukan registrasi. Jarak antar pemilih dan KPPS dibikin renggang,” paparnya.

Semua pemilih, sebutnya, wajib memakai masker. Ketika akan mencoblos diberi kaos tangan untuk dipakai. Kaos tangan dilepas dan dibuang di tempat sampah khusus setelah digunakan untuk mencoblos. Tinta diberikan dengan cara diteteskan bukan dicelupkan.

“Keluar dari TPS pemilih cuci tangan kembali. Setelah mencoblos, mereka diminta langsung pulang ke rumah masing-masing dan tidak boleh berkumpul di sekitar TPS. Jika protokol kesehatan Covid-19 dipenuhi, saya yakin warga aman dari penularan virus Corona saat Pilkada,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu