blank
Wali Kota Sigit Widyonindito menyerahkan sembako untuk penguatan Satgas Jogo Tonggo di Kelurahan Rejowinangun Selatan, (Bag Prokompim)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 182 paket sembako diserahkan Wali Kota Sigit Widyonindito untuk penguatan satuan tugas (Satgas) Jogo Tonggo di Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Selatan.

Paket tersebut berisi 20 kilogram beras, 2 kilogram telur, minyak, kecap dan 1 dus mi instan disalurkan langsung dari rumah ke rumah dalam kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung, kemarin.

Sigit mengatakan, bantuan diambil dari anggaran APBD Kota Magelang itu disalurkan door to door untuk menghindari penumpukan massa.

‘’Ada 182 paket ini kalau kita salurkan dalam satu pertemuan tentu akan sulit menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu, kita menyalurkannya dari rumah ke rumah, juga untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran dan tepat manfaat,’’ tuturnya.

Pada kegiatan itu, Sigit didampingi Sekda Joko Budiyono dan jajaran kepala OPD berjalan kaki berkeliling di kelurahan yang memiliki 15 RW dan 67 RT tersebut. Selain itu, di 15 Posko Satgas Jogo Tonggo, Sigit juga menyerahkan setidaknya 75 buah face shiled, 15 thermo gun dan 30 alat sprayer.

‘’Kedatangan kami lewat acara Mlaku-mlaku Tilik Kampung tahun 2020 ini dalam rangka mengetahui kondisi dan situasi masyarakat, sekalian menjaring aspirasi dan penguatan Satgas Jogo Tonggo. Perlu diketahui pula bahwa Kota Magelang perkembangan Covid-19 semakin mendekati zona hijau,’’ ungkapnya.

Meski begitu Sigit berpesan kepada warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Terlebih lagi, kawasan Rejowinangun Selatan terdapat pasar terbesar se Karesidenan Kedu, Pasar Rejowinangun, sehingga memungkinkan banyak mobilitas warga di dalamnya.

‘’Tolong dijaga betul, kondusivitas dan ketertibannya. Kita wajib saling mengingatkan, kalau ada yang tidak pakai masker, tidak apa-apa ditegur secara persuasif dan humanis,’’ pintanya.

Di sela berkeliling di Rejowinangun Selatan, Sigit dibuat takjub dengan keberadaan taman-taman yang bersih dan seni mural yang menyejukkan mata.

Menurutnya, hal semacam itu patut dicontoh perkampungan lainnya. ‘’Seni mural ini untuk mendidik anak-anak kita, agar menghindari aksi vandalisme. Kalau dibuat yang bagus seperti di Rejowinangun Selatan ini sekaligus kita memberi edukasi anak-anak untuk mencintai hidup bersih,’’ ujarnya.

Lurah Rejowinangun Selatan, Saidi menjelaskan, di wilayahnya gotong-royong masyarakat masih sangat kental. Dengan semangat itu, diyakini dapat memutus penyebaran Covid-19.

Bahkan, setiap malam masyarakat menggelar kegiatan rutin berupa silaturahmi ke masing-masing RW. Program untuk memastikan penerapan protokol kesehatan tersebut diwujudkan dalam acara ‘Sambang Ndalu’.

‘’Tim dari kelurahan setiap malam bersilaturahmi ke pos kamling ataupun Satgas Jogo Tonggo yang ada di 15 RW ini. Kegiatan ini juga untuk memastikan kondusivitas dan program Satgas Jogo Tonggo di tiap RW, agar edukasi tentang protokol kesehatan ini benar-benar diterapkan,’’ terangnya.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono