blank
Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Merapi, sejumlah hewan mulai berkeliaran di perkampungan penduduk yakni di Dusun Gedangan, Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Foto: suarabaru.id/ Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah hewan kera ekor panjang ((Macaca fascicularis ) yang hidup di hutan Merapi mulai turun gunung, seiring meningkatnya  aktivitas vulkanik gunung yang ada di perbatasan Jateng-DIY itu.

Seperti yang terjadi di Dusun Gedangan, Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang,  Rabu (18/11). Di dusun tersebut dalam kurun waktu sekitar enam jam, ada tiga ekor kera yang  berkeliaran  di kebun milik warga setempat.

“Sejak pagi  hingga siang hari  terlihat tiga ekor  kera ekor  panjang) berkeliaran di pepohonan yang ada di belakang rumah,” kata salah satu warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang,  Musron

Musron mengatakan, munculnya  monyet tersebut  pertama kali dilihat sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB dan terakhir sekitar pukul 11.00 WIB.

Dari tiga ekor kera yang berkeliaran di belakang rumahnya tersebut, postur tubuhnya berbeda-beda. Yakni, yang datang paling awal agak besar dan yang kedua dan ketiga  ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan yang pertama.

Menurutnya,  ketiga monyet yang berkeliaran di sekitar perkampungan penduduk yang  berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Merapi tersebut, di luar kebiasan.

Karena, pada hari-hari biasa  kawanan kera atau hewan lainnya yang hidup di hutan Merapi, tidak pernah sampai di perkampungan penduduk.

Ia menduga munculnya kera-kera tersebut karena aktivitas vulkanik Merapi yang semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir. “Biasanya, kalua sudah ada hewan yang turun gunung, menandakan bahaya Merapi semakin dekat, karena di dekat puncak sana ( Merapi, red) suhunya panas,”  ujarnya.

Musron menambahkan, meskipun sudah ada tanda-tanda alam tersebut, dirinya dan tetangga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Karena, Dusun Gedangan, Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung, belum termasuk daerah yang direkomendasikan untuk mengungsi.

Hadirnya hewan primata  tersebut, menjadi tontonan warga.  Penduduk setempat juga menyempatkan merekam kera yang berkeliaran tersebut dengan menggunakan gawainya. Selain itu, kedatangan kera-kera tersebut  tidak  menganggu aktivitas  warga. Melainkan, hanya mengambil dan memakan  buah-buahan yang ada di kebun milik penduduk setempat, seperti jambu dan lainnya.

Yon-trs