blank
Calon Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika bersilaturrahmi dengan warga Banyumudal Sapuran. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Warga Desa Banyumudal Sapuran Wonosobo meminta dibangunkan sarana air bersih. Selama ini sarana akses air bersih didapat warga secara swadaya dan belum bisa menjangkau semua warga setempat.

Selain itu, warga juga meminta pembangunan jembatan dan senderan serta pengaspalan jalan masuk desa. Karena saat ini kondisi jalan dan jembatan rusak sehingga menghambat aktifitas warga yang akan menuju ke Sapuran.

Permintaan tersebut disampaikan warga Desa Banyumudal Sapuran saat Calon Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar beramah tamah dengan sejumlah warga setempat, Selasa (27/10), tadi malam.

Afif dan Gus Albar dalam ramah tamah tersebut didampingi Wahyu Aji Waluyo anggota Komisi C DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Ira Nurhayati calon anggota DPRD pengganti Afif Nurhidayat dan Ahmad Halwani Mubarok, Ketua DPAC PKB Kecamatan Sapuran.

Masalah jalan, air bersih dan jembatan, kata Afif, merupakan kebutuhan dasar (basic need) masyarakat. Jika kebutuhan dasar tersebut terpenuhi maka ekonomi warga setempat bisa meningkat, akses pendidikan mudah dan angka kemiskinan bisa ditekan.

Jalan Rusak

blank
Paslon Cabup-Wabup Wonosobo dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut Afif, hampir 75 persen infrastruktur jalan di desa-desa di Wonosobo dalam kondisi rusak parah. Kerusakan tersebut disebabkan karena topografi tanah di Wonosobo naik-turun dan punya curah hujan yang sangat tinggi.

“Selain itu, juga karena kualitas pembangunan jalan buruk, sehingga mempermudah kerusakan. Meski jalan baru telah dibangun beberapa saat kemudian sudah rusak. Ke depan masalah pembangunan jalan yang rusak akan menjadi prioritas Pemkab Wonosobo,” katanya.

Calon Wakil Bupati M Albar menyebut potensi pertanian Wonosobo, sangat bagus. Anugerah tersebut harus dikelola dengan baik. Nanti akan ada program integrated farming atau pertanian terintegrasi. Ada diversifikasi tanaman/usaha di lahan pertanian.

“Lahan pertanian, selain ditanami sayuran atau buah-buahan, juga dapat dimanfaatkan sebagai kandang ternak. Jika tersedia pengairan yang cukup, bisa didesain untuk budi daya perikanan,” cetusnya.

Saat ini, sambungnya, harga sayuran memang sedang turun dan petani banyak mengalami kerugian. Penurunan harga hasil pertanian lebih disebabkan karena pandemi global Covid-19. Semoga wabah virus Corona cepat berlalu dan harga hasil pertanian kembali stabil.

Muharno Zarka-Wahyu