blank
Tim Lazis jateng bersama petani mengangkat sayuran hasil panen.(FOTO:SB/Sp)

KENDAL(SUARABARU.ID)-Lembaga Amil Zakat Al Ihsan Jateng (Lazis Jateng), mulai menggencarkan kembali Program Jogo Petani yang sempat melambat setelah dilaunching pada tiga bulan silam.

Program Jogo Petani yang mengedepankan program “Gerakan Lumbung Pangan”, memberdayakan petani dalam hal hasil panen. Dimana hasil panen dibeli dengan harga yang cukup tinggi untuk kemudian disalurkan kepada warga terdampak Covid-19.

Direktur Penyaluran dan Kaji Dampak Lazis Jateng, Didin Pathudin mengatakan, Program Lumbung Pangan ini, menyasar dua kelompok. Yakni petani dan warga kurang mampu yang terdampak Covid-19.

“Kami melaksanakan Jogo Tonggo dan Jogo Petani,” kata Direktur Penyaluran dan Kaji Dampak Lazis Jateng, Didin Pathudin(23/10/2020).

Diakuinya, jika petani selama pandemi Covid-19 ini banyak yang merugi. Harga hasil panen, terutama sayur-sayuran di pasaran anjlok. Penyebabnya salah satunya karena daya beli kebutuhan oleh masyarakat menurun.

Dari hal itu, Lazis Jateng membuat Gerakan Lumbung Pangan. Dimana uang hasil sedekah yang terkumpul dibelikan sayur-sayuran.

Dari ide tersebut, kemudian Lazis Jateng bekerja sama dengan kelompok petani sayur di Desa Gondang, Kecamatan Limbangan. Sehingga setiap pekan bisa mendapatkan sayur segar dengan kualitas yang baik.

Hasil panen sayur-sayuran yang terkumpul dari petani dikemas dalam bentuk paket. Kemudian paket sayur dan lauk lainnya itu dibagikan melalui Program Warung Sedekah. Dimana masyarakat bisa mengambil sayur dan lauk lainnya secara gratis.

“Kami keliling kampung menggunakan mobil pick up, membagi sayuran tersebut. Namun ada juga warga yang mengambil sendiri di mobil Warung Sedekah,” ujar Didin Pathudin.

Menurut Didin Pathudin, warung sedekah tersebut sudah terbentuk 15 cabang di kabupaten dan kota di Jateng. Setiap Jum’at, satu cabang minimal menyalurkan 300 paket sayur dan lauk kepada warga kurang mampu yang memang terdampak Covid-19.

Dengan program Gerakan Lumbung Pangan dan Warung Sedekah ini, lanjut Didin Pathudin, Lazis Jateng telah membantu menyelamatkan dua kelompok, yaitu petani dan warga kurang mampu.

“Pandemi Covid-19 ini memang harus ada kepedulian bersama, tidak bisa hanya bergantung dari pemerintah semata,” papar Didin Pathudin.

Salah satu petani, Jumariah(42) petani dari Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, mengaku senang dengan adanya “Gerakan Lumbung Pangan” yang digagas Lazis Jateng ini, karena hasil panen sayuran para petani bisa langsung bisa dibeli.

“Petani tidak ingin untung banyak, tapi paling tidak kami tidak rugi dan bisa tanam sayur lagi karena sayuran sudah langsung dibeli dan cepat mendapatkan uang,” pungkas Jumariyah.Sp-mm