blank
Dalam kegiatan ini, semua peserta menggunakan protokol kesehatan. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah membentuk Desa Tangguh Bencana. Pembentukan tersebut dilakukan selama tiga hari, mulai tanggal 21-23 Oktober 2020, di Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.

Tujuan pembentukan desa tangguh bencana ini dalam rangka penguatan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Khususnya, bagi masyarakat di Desa Tajemsari ini.

blank
BPBD Provinsi Jateng menyerahkan bantuan faceshield anak Jateng kepada perwakilan masyarakat Desa Tajemsari. Foto : Hana Eswe.

Dengan protokol kesehatan yang ketat, kegiatan ini diikuti peserta dari unsur masyarakat, perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, bidan desa, Karang Taruna dan kelompok relawan desa.

Seperti yang diketahui, Desa Tajemsari merupakan sebuah desa yang rawan terjadinya bencana banjir di musim hujan. Selain rawan bencana tersebut, desa tersebut merupakan desa dampingan BPBD Jateng melalui program “Gerakan Satu OPD, Satu Desa Dampingan”. Program ini ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan yang tersebar di 14 kabupaten zona merah.

Adanya pembentukan Desa Tangguh Bencana ini ditanggapi positif Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih. Menurut Endang, pembentukan desa tangguh bencana yang dibentuk BPBD Provinsi Jawa Tengah ini sangat baik. Bahkan, pihaknya berharap seluruh desa di Kabupaten Grobogan lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

“Sangat bagus, tentunya kita mengharapkan semua desa bisa tangguh bencana, karena saat ini dengan adanya musim yang tidak menentu, tentunya diharapkan semua desa bisa menjadi desa tangguh,” ungkap Endang, Jumat (23/10/2020).

Pihaknya mengemukakan, beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan ini yang dinilai langganan banjir. Antara lain, Gubug, Tegowanu, Kedungjati, Tanggumgharjo, Grobogan , Brati, Geyer, Tawangharjo, Toroh, Godong, Penawangan dan Purwodadi.

Hana Eswe-trs