blank
Ketua Bawaslu Wonosobo menyerahkan nota kesepahaman bersama tolak politik uang. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bawaslu Wonosobo Kamis ( 22/10) melakukan pembinaan Desa Anti Politik Uang di Desa Banjar, Kecamatan Kertek. Desa ini merupakan satu dari 7 desa dampingan Bawaslu Wonosobo.

Pertemuan warga dan Bawaslu Wonosobo digelar di Balai Desa setempat. Hadir dalam Pertemuan tersebut Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid bersama anggota Nasir Salasa dan Anas. Pertemuan dihadiri Kepala Desa Saefudin, Ketua BPD, unsur pemuda dan kader perempuan.

Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid menyampaikan, Desa Banjar Kecamatan Kertek merupakan desa binaan Bawaslu Wonosobo yang sudah berjalan sejak setahun lalu, dalam mendorong terwujudnya kedaulatan pemilih tanpa politik uang atau materi lainya.

“Kami hari ini melakukan pembinaan, mendengarkan secara langsung dari masyarakat sekaligus memberikan sosialisasi tahapan yang diawasi dalam Pilkada 2020 ini,” katanya.

Pria yang akrab disapa Ale ini menjelaskan, pembinaan ini bagian dari pemberian sosialisasi hal hal yang menyangkut partisipasi masyarakat menjadi bagian dalam pengawasan Pilkada.

“ Partisipasi di sini lebih pada partisipasi aktif. Tidak sekadar menggunakan hak pilih. Namun juga masyarakat menjadi bagian dari pengawasan pemilu sehingga terlibat mencegah potensi pelanggaran,” katanya.

Informasi Baru

blank
Ketua Bawaslu Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid. Foto : SB/dok

Sementara itu, Kades Banjar Saefudin mengatakan, kehadiran Bawaslu di desanya sangat bermanfaat untuk mendorong terwujudnya desa anti politik uang.

Dengan pembinaan ini selain menumbuhkan kesadaran juga memberikan informasi baru terkait tahapan Pilkada.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bawaslu informasi dan pengetahuan ini sangat penting diketahui warga kami,” katanya.

Selain sosialisasi, dalam forum tersebut juga digelar penandatanganan kesepemahaman bersama antara pihak Desa Banjar dengan Bawaslu Wonosobo.

Isi kesepemahaman di antaranya komitmen warga mewujudkam desa anti politik uang, menjadi bagian dalam memberantas berita hoax dan memperluas pemahaman warga tentang demokrasi utamanya mewujudkan Pilkada Bermartabat dan Berkualitas.

Muharno Zarka-Wahyu