blank
Kampung Klecong dihiasi berbagai ornamen yang seluruhnya merupakan barang-barang bekas. Wisatawan pun bisa selfie sepuasnya di arena kampung kreatif Klecong ini. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Grobogan kini, ternyata amat kaya dengan objek wisata. Peninggalan sejarah purba di Kecamatan Gabus, tempat wisata artifisial yang sangat menarik Candi Joglo di daerah Toroh, lalu Jatipohon, di Kecamatan Grobogan, kemudian Sendang Gua Sinawah yang menjadi objek wisata baru di Kecamatan Brati, dan lain-lain.

Ada satu tempat wisata terbaru juga disajikan tidak jauh dari Sendang Sinawah, namanya Kampung Klecong di Kecamatan Brati. Kampung Klecong ini dijumpai di jalan masuk menuju ke kompleks Sendang Gua Sinawah. Wisatawan yang hendak menuju ke sana, bisa mampir sejenak menikmati kampung ini.

blank
Gardu pos kamling juga ikut diperindah dengan konsep yang elegan. Foto : hana eswe.

Kampung ini layaknya kampung pada umumnya. Namun, hal menarik di kampung ini adalah nuansanya. Layaknya Kampung Pelangi di Kota Semarang dan Kampung Warna-Warni di Kota Malang, kampung tersebut didesain demikian. Namun, pewarnaan di kampung ini lebih kepada jalan kampung dan hiasan yang unik berupa lampion dan lampu-lampu hias.

Di balik pengembangan Kampung Klecong ini, ada sosok-sosok yang menggairahkan kampung tersebut. Salah satunya Nur Ahmadi.

“Awalnya ada empat orang yang menggagas kampung ini. Dimulai pada saat hanya bersih-bersih desa untuk dinikmati sendiri. Pertama, rumah saya yang digambar, ternyata hasilnya bagus. Lalu banyak yang kepingin, akhirnya dalam arisan RT dibahas untuk pembuatan kampung kreatif ini,” ujar Nur, sapaan akrabnya.

Akhirnya dalam rapat RT tersebut diputuskan untuk membuat kampung kreatif ini. Bahan-bahan yang paling diutamakan untuk memperindah kampung ini adalah barang-barang bekas yang dibuat untuk pot bunga dan hiasan lainnya.

“Kebetulan warga disini rata-rata mempunyai jiwa seni. Lalu, kita minta mereka mengekspresikan kemampuan seni mereka. Kita memulai ini pada bulan Desember 2019, lalu launching bulan Januari 2020. Ahamdulillah dari perangkat desa mendukung,” tambah pria yang dikenal sebagai seniman bambu ini.

Sebelum ada festival lampion, pengunjung yang datang ke Kampung Klecong lebih banyak di siang hari. Bahkan, sejumlah OPD juga sudah banyak yang berkunjung ke kampung tersebut.

“Setelah viral, lalu kita membuat festival lampion ini,” ujar Nur, yang didampingi Fahrurozi, GM Sendang Gua Sinawah.

 

blank
Aneka kerajinan juga ditemukan di Kampung Klecong dan cocok untuk oleh-oleh. Foto : hana eswe.

Warga Berperan Aktif

Nur mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa kendala untuk mengembangkan Kampung Klecong ini. Utamanya yaitu sumber daya manusia. Namun, dengan kesabaran, akhirnya warga setempat berperan aktif setelah mengetahui hasil yang didapat dari Kampung Klecong ini.

“Ke depan setelah pandemi ini selesai kita akan  membuat festival lainnya. Harapannya kampung kreatif ini bisa lebih besar lagi bahkan bisa satu desa. Dengan adanya kampung kreatif ini bisa meningkatkan perekonomian warga,” tambahnya.

Bagi wisatawan yang datang ke sini dapat menikmati suasana kampung. Dengan harga tiket Rp 3.000, wisatawan bisa selfie sepuasnya. Di sini ada handycraft, tanaman bonsai, mainan tradisional anak dan kuliner tradisional,” tambah Nur.

Hana Eswe-trs