blank
Laboratorium uji Covid-19 di RSUD Kudus. foto: Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Laboratorium Biomolekuler milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen swab (usap) hingga 400 spesimen per hari.

Penambahan kapasitas uji swab tersebut setelah rumah sakit plat merah itu memiliki alat ekstraksi RNA (Ribonucleid Acid) robotic.

“Setelah kami membeli alat ekstraksi RNA robotic tersebut, mulai Sabtu (17/10) sudah bisa dioperasikan dan berhasil meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen swab,” kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar, Selasa (20/10).

Menurut Aziz, sejak dioperasikan, laboratorium Covid-19 RSUD itu hanya mampu memeriksa 90-100 spesimen swab per harinya. Kemudian setelah tersedia alat baru bisa ditingkatkan menjadi 300 hingga 400 spesimen swab (usap) tenggorokan untuk menguji ada tidaknya penyakit virus corona (COVID-19) per harinya.

Untuk saat ini, lanjut dia, sudah tidak ada lagi antrean pemeriksaan karena spesimen swab yang diterima pagi hari hasilnya bisa diketahui pada siang harinya sehingga tidak harus menunggu sehari lebih.

Ia mengakui keberadaan ekstraksi RNA robotic memang mempercepat pemeriksaan sampel swab serta petugas di laboratorium juga tidak perlu terlalu lama memakai alat pelindung diri (APD) karena pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

“Petugas juga lebih aman dari kemungkinan terpapar COVID-19 karena sebagian pekerjannya dikerjakan oleh alat ekstraksi RNA robotic,” ujarnya.

Dengan menggunakan alat baru tersebut, kata dia, selain lebih cepat, hasilnya juga lebih akurat.

Selain menerima spesimen swab dari Kudus sendiri, Laboratorium Biomolekuler RSUD Kudus juga menerima spesimen swab dari Kabupaten Rembang.

Keberadaan laboratorium yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tersebut, diakui sangat membantu baik untuk pemeriksaan di wilayah Kudus maupun luar Kudus karena dalam waktu relatif cepat sudah bisa diketahui hasilnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, setiap satu pasien bisa menjalani tes swab hingga berulang kali.

Selain meningkatkan kapasitas uji swab, Aziz yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan tersebut kembali menegaskan, masyarakat untuk terus giat dan berperan aktif dalam pemutusan rantai penularan Covid-19.

Salah satu upaya yang paling efektif adalah dengan melakukan 3 M yakni menggunakan masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan berulangkali setelah menyentuh benda-benda di tempat umum.

“Peran aktif masyarakat menjadi kunci penting pemutusan rantai penularan Covid-19,”ujarnya.

Tm-Ab