blank
Penghitungan suara yang berlangsung tertib oleh panitia

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Kearifan lokal yang ditunjukkan oleh warga RT 02 / RW 10 Desa Wedelan Bangsri dalam menggelar  pesta demokrasi ditengah pandemi sebenarnya layak menjadi contoh daerah lain dan bahkan   Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bukan saja tidak  gaduh dan tanpa   rekayasa, tetapi  juga sangat mempertimbangkan kondisi nyata, ada  pandemi ditengah warga. Cara yang dipilih untuk menghindari kerumunan juga menunjukan sikap arif warga, calon dan panitia.

blank
Petinggi Wedelan Abdul Jamal saat memberikan sambutan

“Pesta demokrasi yang biasanya diikuti seluruh masyarakat yang memenuhi persyaratan kali ini hanya diikuti Kepala Keluarga (KK) karena ada pandemi. Satu KK hanya memiliki 1 hak suara. Sehingga, tidak menimbulkan kerumunan,” ujar Ketua Panitia Pemilihan Noor Syafiks. Sebab jika semua datang ke TPS pasti ada kerumunan.

Selain itu menurut Noor Syafiks, pelaksanaan pencoblosan juga dibatasi mulai pukul 19.30 – 21.00 WIB. Para pemilih, juga diatur waktu datang ke TPS sehingga tidak bersama-sama. Kendati demikian tingkat partisipasi politik warga cukup tinggi, yaitu 95 persen.

“Dari 103 daftar pemilih, hadir untuk menberikan  suaranya sebanyak 93 KK,” ujar Noor Syafiks. Kami juga sediakan sarana prasarana lengkap, untuk protokol kesehatan,” tambahnya.

Dalam pesta demokrasi yang dilaksanakan di Halaman Masjid Baitul Jannah, Desa Wedelan Bangsri ini calon nomor urut 1 yaitu Purwo Edi Karyono  atau yang akrab dipanggil Ipung memenangkan kontestasi dengan mendapatkan  52 suara. Sedangkan  calon  nomor urut 2 Miftakhul Faridin mendapatkan 39 suara dan   tidak sah 2 suara.

Ketua RW 10 Desa Wedelan Bangsri, Sumono mengatakan pemilihan Ketua RT secara langsung ini, sebagai wujud demokrasi ditingkat paling bawah.

“Harapan kami bisa dijadikan contoh untuk daerah lain dan bahkan KPU. Jika semua berlangsung tanpa rekayasa, real apa adanya tentu semua warga bisa menerima,” katanya.

Sementara Petinggi Desa Wedelan Abdul Jamal SE yang hadir pada acara ini menyampaikan  ucapan terimakasih kepada Ketua RT lama, yang sudah mengabdi  hampir 20 tahun. Sementara yang tidak terpilih diharapkan dapat terus  melanjutkan pengabdian dalam  pembangunan di desa.

Hadepe

blank