blank
Api Titen cepat berkobar membakar kandang, karena ada tiupan angin. Setelah sebelumnya membakar tumpukan jerami kering tandon pakan ternak.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Gara-gara api pembakaran Titen (kulit kedelai kering), kandang ternak ludes terbakar. Tiga ekor kambing ikut mati terpanggang. Lokasi kebakaran kandang ternak ini berada di Lingkungan Kalialang, Kelurahan Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.

Kebakaran kandang ternak dengan korban mati tiga ekor kambing tersebut, berlangsung Rabu petang (14/10). Ini menjadi kasus kebakaran kandang ternak keduakalinya dalam kurun waktu 5 hari terakhir ini di Kabupaten Wonogiri.

Seperti pernah diberitakan, sebelumnya kandang ternak milik Samin Harjo Winangun (80) di Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, ludes terbakar dan dua ekor kambing piarannya mati terpanggang. Pemicunya dari sisa api pembakaran blarak (daun kepala kering) untuk maksud membinasakan gurem (kutu ayam), yang dibuang ke perapian dekat kandang.

Cepat Berkobar
Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing dan Kapolsek Tirtomoyo Iptu Karjo, melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, Kamis (15/10), menyatakan, kandang ternak yang terbakar dengan korban mati tiga ekor kambing tersebut, dilaporkan ke Polsek Tirtomoyo pada Pukul 16.30.

Kandang itu milik petani Sastro Wiyono (69), warga Lingkungan Kalialang RT 01/RW 11, Kelurahan Ngarjosari, Kecamatan Tirtomoyo (sekitar 50 Kilometer arah tenggara Ibukota Kabupaten Wonogiri). Jajaran Polsek Tirtomoyo yang mendatangi lokasi kebakaran, berupaya memadamkannya bersama Perangkat Kelurahan Ngarjosari dan warga masyarakat.

blank
Warga masyarakat, perangkat kelurahan dan anggota Polsek Tirtomoyo, berupaya memadamkan api kebakaran kandang milik Sastro Wiyono.

Tapi terkendala karena di lokasi tidak tersedia air dan alat pemadam kebakaran. Api cepat berkobar karena ada tiupan angin. Kronologi kebakaran kandang ini, dipicu oleh perilaku sembrono yang dilakukan oleh Ny Katinem Sastro Wiyono.

Pengusir Nyamuk
Saat itu, dia menambahkan Titen ke perapian (bludukan) dekat kandang, dengan harapan agar apinya tidak terlanjur padam. Menjadi kebiasaan petani pedesaan Wonogiri, selalu membuat perapian di dekat kandang. Ini dimaksudkan, sebagai pengusir nyamuk dan penghangat ternak piaraannya bila datang malam.

blank
Kasus kebakaran kandang ternak, sebelumnya terjadi pada kandang milik Samin Harjo Winangun (80) di Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Dua ekor kambing piaraannya mati terpanggang.

Tanpa disadari oleh Ny Katinem, perapian dekat kandang itu berkobar membakar tumpukan jerami kering tandon pakan ternak yang ada di dekatnya. Selanjutnya, api membakar kandang dan kambing piaraannya. Ny Katinem saat itu tengah bekerja mengurusi jemuran biji kedelai panenannya.

Saksi Juanidi (49) dan Kodiron (45), berteriak-teriak minta pertolongan warga, ketika melihat kobaran api membakar kandang. Para tetangga berdatangan untuk memberikan bantuan pemadaman dengan alat seadanya. Api baru dapat dipadamkan pada Pukul 18.00, tidak sampai meluas membakar rumah dan hunian penduduk di sekitarnya.

Bambang Pur