blank
Sebanyak 33 siswa Kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan (TKR) SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, mengikuti program pelatihan digital marketing.

PONOROGO (SUARABARU.ID) – Sebanyak 33 siswa Kelas XI Prodi Teknik Komputer dan Jaringan (TKR) SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim. mengikuti program pelatihan digital marketing. Di masa pandemi Covid-19 ini, SMK Negeri 2 Ponorogo telah mendapatkan rekomendasi penyelanggaraan Pendidikan Tatap Muka (PTM).

Pelatihan dikemas dalam Program Praktek Kerja Industri (PPKI), bekerjasama dengan Kampus Dosen Jualan Jogja. Program pelatihan digital marketing ini, dilakukan dalam menyikapi pergeseran paradigma pendidikan vokasi saat ini, yang dipengaruhi oleh lompatan perkembangan teknologi internet, dengan periode industri 4.0.

Yakni tren otomasi pengendalian data dan proses produksi, dilakukan dengan aplikasi cerdas pada bidang apapun. Yang itu menjadi kebutuhan industri dan pasar, yang terus berubah seiring munculnya profesi baru yang tidak pernah diduga pada periode sebelumnya.

Terkait hal tersebut, dilakukan upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pembinaan siswa SMK, yang lebih berkualitas dan mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. Yang itu membutuhkan kecakapan dan keterampilan yang relevan, yaitu kurikulum abad 21,  yang meliputi siswa mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan, serta kreatif dan inovatif.

Luring dan Daring
Maka Prodi TKR SMK Negeri 2 Ponorogo, menggandeng Kampus Dosen Jualan Jogja, untuk membekali siswa dengan digital marketing melalui praktek kerja industri. Yang ini dikemas dengan PPKI selama 3 bulan, dilaksanakan secara kombinasi luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan), yang diselaraskan dengan program pemerintah Link and Match Pendidikan Vokasi, dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).

Untuk luring dilaksanakan 2 minggu sekali tatap muka di SMK Negeri 2 Ponorogo, dengan mentor dari Kampus Dosen Jualan bersama tim. Untuk lainnya dilaksanakan dengan daring dan penugasan secara aplikatif.

Siswa akan dibekali MIndset Enterpreneurship, Riset Produk, Business Model Canvas, kontent, Kalender kontent, desain, WA Marketing, Optimasi Fb dan IG, youtube, Google site landing Fage dan aplikasi pendukung digital marekting lainnya. Siswa yang mengikuti kegiatan ini, dijamin bisa mandiri.

blank
Para siswa Prodi TKR SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, mengikuti pelatihan digital marketing, melalui pembelajaran Daring dan Luring.

Kampus Dosen Jualan, salah satu lembaga pendidikan binaan Suryadin Laoddang (Dosen Jualan). Lembaga pelatihan pertama di Indonesia yang mendidikan anak bangsa untuk mandiri secara mandiri lewat Online Marketing.

Rekomendasi PTM
Kampus Dosen Jualan, kata Suryadin Laoddang, mengelola banyak program dirancang standar dan customize sehingga mampu dijangkau banyak pihak, mulai dari yang baru belajar teknik jualan online hingga mereka yang sudah butuh ilmu manejerial, digital marketing strategies. Kata Suryadin Laoddang.

Kaprodi TKJ, Muhammad Asrul Sani, berharap siswa TKJ SMK Negeri 2 Ponorogo tidak hanya cakap dalam bidang keahlian, tetapi juga mampu mengomunikasikan hasil produk dan jasa kepada pengguna atau pasar dengan terus menyesuaikan perubahan teknologi digital.

blank
Program pelatihan digital marketing bagi para siswa Prodi TKR SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona.

Di era new norma ini, SMK Negeri 2 Ponorogo telah mendapatkan rekomendasi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dari Tim Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo. Sebelumnya, pihak sekolah telah melakukan simulasi. Selama PTM, tidak ada jam istirahat. Waktu pelajaran dipersingkat hanya 3 jam di sekolah.

Semua dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk ada pengecekan suhu para siswa maupun guru. Semuanya menggunakan masker. Ada tempat cuci tangan di setiap kelasnya. ”Sekolah juga sudah membentuk tim satgas Covid-19 yang bertugas memonitor dan memberlakukan protokol kesehatan dengan baik,” kata Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Ponorogo, Farida Hanim Handayani.

Bambang Pur