blank
Sekda Jepara, Edy Sujatmiko,S.Sos, MM,MH selaku Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jepara.

JEPARA(SUARABARU.ID) – Sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid -19 yang  dikeluarkan oleh Kemenkes, untuk wilayah seperti  Karimunjawa yang masuk zona hijau belum diperlukan PCR test  massal.

Namun jika kemudian ditemukan  ada yang terpapar baru dilakukan  tindakan 3 T yaitu testing ( pengujian PCR test), tracing (penelusuran kontak erat) dan treatment (pengobatan).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian Satgas Prenanganan Covid-19 Jepara, Edy Sujatmiko, S.Sos, MM, MH kepada wartawan saat ditanya tentang kemungkinan penyebaran virus corona ke kawasan Karimunjawa baik melalui nelayan, aparat maupun melalui warga yang memiliki mobilitas tinggi ke Jepara.

Namun demikian kendati masuk dalam zona hijau, masyarakat Karimunjawa diharapkan tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.

“Saya mengajak masyarakat untuk mempertahankan Karimunjawa sebagai wilayah kecamatan zero covid-19. Pada dasarkan gerakan memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kontak langsung dan kerumunan adalah untuk menjaga diri kita sendiri, keluarga, saudara dan tetangga kita” ujar Edy Sujatmiko.

Juga para pelaku wisata yang nantinya akan masuk Karimunjawa harus benar-benar memedomani prosedur yang telah ditetapkan. “Jangan karena mengejar sektor ekonomi kemudian mengabaikan bidang  kesehatan, utamanya yang terkait dengan pengendalian penyebaran covid-19.  Ini sangat penting diperhatikan karena virus corona adalah wabah gobal yang belum diketemukan vaksinnya,” ujarnya menjelaskan.

Edy Sujatmiko juga menyatakan, untuk perkantoran dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara juga belum diperlukan test PCR massal. “Sementara testing baru difokuskan  pada lingkungan perkantoran  yang memiliki kontak dengan warga yang terkonfirmasi covid-19,” ujarnya

Sedangkan  terkait dengan penyebaran covid-19 disejumlah cluster baru seperti sekolah dan perbankan, Edy Sujatmiko memastikan dilakukan dilakukan 3 T dan dekontaminasi serta  isolasi untuk yang terkonfirmasi covid-19. “Untuk SMK Negeri  Kalinyamat dari sekitar 55 guru dan staf yang di swab, hasilnya belum diketahui,” ujarnya.

Terkait dengan penyebaran covid-19 pada sejumlah kantor BRI Unit, Kepala BRI Cabang Jepara, Madrin Setiawan   yang dihubungi SUARABARU.ID enggan memberikan komentar. Namun dari informasi yang didapat SUARABARU.ID, dua kantor unit BRI di Batealit dan Margoyoso ditutup selama tiga hari. “Senin depan sudah kembali buka,”ujarnya.

Hadepe