blank
MENGIMBAU - Camat Tegal Selatan, Sartono Eko Saputro bersama Lurah Debong Tengah, Iwan ST memberikan arahan kepada warga yang terpapar Covid. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Seorang lelaki SHT (53) warga RT 04 RW 05 Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal, Kota Tegal, bersama istri Soimah (52) dan satu putrinya Istiqomah (35) telah terkonfirmasi positif Covid-19 dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

SHT kesehariannya di samping menjadi anggota Linmas di Kantor Kelurahan Debong Tengah, dia juga penarik becak. Setelah hasil swab menyatakan positif pada Senin (14/9/2020) mereka bertiga melakukan isolasi mandiri di kediamannya yang dihuni oleh tiga kepala keluarga, sembilan jiwa.

Pada Kamis (17/9/2020) HRT ternyata keluar menarik becak dan mangkal di depan Kantor Pegadaian Jalan KS Tubun Kota Tegal dengan membawa penumpang. Keluarnya HRT, membuat warga sekitar resah ketakutan mengungsi.

Ketua RT 04 RW 05 Kelurahan Debong Tengah, Muhammad Sahri (40) ditemui di kediamannya Selasa (22/9/2020) membenarkan tiga warganya satu rumah ada yang positif Covid-19 dan saat ini yang bersangkutan masih menjalani karantina mandiri.

Dia dikabari oleh Puskesmas Tegal Selatan pada Kamis (17/9/2020) sore bahwa warganya 3 orang telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. “Saya sehat, saya sehat. Mana itu suratnya yang menyatakan saya positif Covid-19,” kata Sahri menirukan SHT.

“Meski yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri, yang bersangkutan masih tetap keluyuran, bahkan lima rumah sekitarnya sudah kosong ditinggal mengungsi karena ketakutan,” kata Sahri.

Ketua RW 05, Kelurahan Debong Tengah, Hj Zurohtun Anis mengatakan, alasan yang positif Co vid SHT keluyuran karena mereka penarik becak kemungkinan karena beban keluarga jadi mencari yang dia suka. Sudah 5 hari sejak Jumat (18/9/2020) hingga saat ini warga lingkungan sangat resah.

“Minta secepatnya agar yang positif Covid di isolasi dan yang belum di tes swab agar secepatnya dilakukan tes swab,” harap Zurohtun Anis.

Sunarto (47) warga sekitar, istrinya terpaksa mengungsi karena ketakutan selalu didatangi oleh SHT. “Sudah tiga kali SHT mendatangi rumah saat saya tidak ada di rumah, jadi istri dan anak-anak saya ketakutan,” tutur Sunarto.

Terkait hal tersebut Wakil Wali Kota Tegal, Muhmmad Jumadi saat dikonfirmasi (Selasa (22/9/2020) menyampaikan, hasil koordinasi dengan Lurah Debong Tengah dan Camat Tegal Selatan (komfopimcam) bahwa satu keluarga yang terpapar Covid-19 ternyata minta tuntutan dipenuhi kebutuhannya setiap hari. Tuntutannya macam-macam ada pempers, kopi, minta uang jajan untuk anak, makanan.

”Kebutuhan pokok sudah dipenuhi karena ada jogo tonggo yang saling guyub seperti arahan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hari ini sedang kita rapatkan di Tegal Selatan untuk membicarakan hal tersebut,” kata Jumadi.

”Kepada seluruh masyarakat Kota Tegal, terutama yang positif Covid-19 dan harus diisolasi mandiri (isoman), tolong bantu juga untuk menjaga lingkungan, kasihan warga sekitar apabila yang terpapar tidak mau menurut, masih berkeliaran sesuka hati tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang ketat, itu akan membahayakan warga lain,” tandasnya.

Dia menambahkan, apabila isolasi di rumah sakit, tentu saja pasti akan kita sediakan semuanya. Tetapi, apabila isoman di rumah ya harus menurut artinya, jangan keluar rumah dulu 14 hari ke depan di rumah saja.

“Nanti kita bantu untuk kebutuhan pokoknya. Tapi jangan minta yang berlebihan. Akan kita pertimbangkan khusus untuk kasus Debong Tengah, Tegal Selatan, kita konsen. Rapat dengan komfopimcam kita akan putuskan seperti apa secepatnya,” pungkas Jumadi.

Berdasarkan laman corona.tegalkota.go.id, hingga Selasa (22/9/2020) malam terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tegal sebanyak 117 orang. Sebanyak 13 orang dirawat, 42 isoman, 53 sembuh dan 9 meninggal. Dari jumlah tersebut, warga Kelurahan Debong Tengah menyumbang 5 terkonfirmasi.

Nino Moebi