blank
Peserta Historical Study Trip diajak mengunjung bekas Kantor Asisten Residen yang kini menjadi Gedung F kantor Bupati Kebumen.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Untuk kedua kalinya Historical Study Trip mengajak sejumlah peserta napak rilas jejak masa lalu menelusuri sudut-sudut Kota Kebumen yang penuh kisah sejarah, pada Minggu (19/9).

Kali ini Teguh Hindarto membawa sejumlah peserta ke kawasan Alun-alun Kebumen, Asisten Residen (sekarang Kompleks Setda Kebumen), Pendopo Kabupaten Kebumen, Masjid Agung Kauman hingga kantor Bank Jateng yang dulu bekas hotel Julijana.

Menurut penjelasan Teguh,  peristiwa sejarah memberikan ketertarikan dan makna terhadap berbagai hal yang mungkin tidak kita perhatikan sebelumnya. Tidak hanya pedesaan dan kota-kota serta bangunan, gereja, rumah tua, jembatan, tetapi juga lanskap itu sendiri.

blank
Teguh Hindarto memberikan penjelasan bekas bangunan kolonial di dekat Bank Jateng.(Foto:SB/Ist)

“Namun cara terbaik untuk menelusuri kota bersejarah seperti Philadelphia adalah dengan “berjalan kaki”, demikian tulis A.L. Rowse dalam bukunya  Apa Guna Sejarah,”papar penggiat literasi sosial  budaya di Kebumen itu.

Filosofi pendekatan memahami sejarah sebuah kota dan bangunan di sekitarnya inilah yang berusaha diterjemahkan Historical Study Trips dengan menggelar sejumlah event dan kegiatan “study trips” secara berkala. Sasarannya menelisik sejarah kehidupan sosial dan budaya di Kebumen era kolonial.

Selaku pendiri dan penyaji materi Historical Study Trips, Teguh menerangkan bahwa metodologi pembelajaran sejarah tidak hanya sekadar peristiwa besar yang ada jauh di sana melainkan dekat di kota kita yang belum banyak digali data-datanya.

Kisah Kota Kebumen

Pada “study trip” sesi ke-2 mengambil tema, “Ragam Kisah di Seputar Alun-Alun Kebumen era Kolonial” dijelaskan oleh Teguh bahwa kota yang kita tinggali bukan tiba-tiba ada secara demikian. Apa makna dan filosofi serta fungsi alun-alun? Elemen-elemen apa sajakah yang mencirikan keberadaan alun-alun? Mengapa ada gedung Asisten Residen (sekarang kantor Pemkab) tidak jauh dari Pendopo Kabupaten?

blank
Peserta diajak jalan kaki mengunjungi kompleks Pendopo Kabupaten Kebumen.(Foto:SB/Ist)

Apa makna waringin (pohon beringin) yang di tanam di tengah  alun-alun? Kapan kota Kebumen dipasang penerangan listrik, aktivitas sosial budaya apa yang terekam di pendopo kabupaten era kolonial dan banyak pertanyaan lain.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab melalui kegiatan study trip sesi ke-2 kali ini melalui pemaparan pengantar yang disampaikan oleh Teguh Hindarto di Gedung Teater Perpusda.

Kepala Dinas Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kebumen Ana Ratnawati berkenan hadir dan turut dalam kegiatan tersebut, sekaligus memberikan prakata pembuka dan apresiasi terhadap kegiatan bertema sejarah kota tersebut.

blank
Peserta mendapat penjelasan pengantar di Ruang Teater Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kebumen.(Foto:SB/Ist)

Setelah pemaparan pengantar mengenai sejarah masing-masing lokasi historis di sekitar alun-alun, dilanjutkan perjalanan berkeliling ke sejumlah tempat seperti  Pendopo Kabupaten Kebumen, Masjid Agung Kauman, Bank Jateng (eks Hotel Juliana), Kantor Pos, Kantor Kabupaten Kebumen (eks kantor Asisten Residen).

Melalui kegiatan studi trip sejarah kota diharapkan peserta bukan hanya memiliki kesadaran historis dan nilai penting masa lalu, sekaligus diajak memahami fakta dan data sejarah secara lebih menyenangkan melalui kegiatan berjalan kaki.Peserta pun puas memperoleh  pengetahuan masa lalu yang berguna memahami  masa kini dan masa depan.

Komper Wardopo