blank
Kepala Diskominfo Wonosobo Eko Suryantoro ketika memimpin rapat dengan Toga dan Tomas setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Keterlibatan tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Wonosobo dinilai akan lebih efektif, mengingat kondisi sosial kultural warga di daerah ini dikenal sangat dekat dengan para alim ulama.

Mengingat hal itulah, Pemkab Wonosobo menerbitkan maklumat bersama toga, tomas dan pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan keagamaan, kemasyarakatan dan pemulasaraan jenazah Di masa pandemi Covid-19 di Wonosobo.

Selain itu, upaya dialogis juga dikedepankan, salah satunya dengan menggandeng para Toga dan Tomas untuk duduk bersama demi membahas langkah-langkah strategis agar warga masyarakat lebih sadar dengan pentingnya protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

Dalam diskusi bersama unsur Pemkab, Kementerian Agama, MUI, Nadhatul Ulama, Muhamadiyah, Rifaiyah, Persatuan Gereja dan paguyuban Radio se-Wonosobo yang digelar di Ruang Rapat Utama Kantor Diskominfo, Rabu (23/9) , para toga dan tomas bersepakat untuk mendukung gerakan pencegahan Covid-19, salah satunya dengan upaya syiar keagamaan.

Ikut Syiar

blank
Toga dan Tomas di Wonosobo diminta membantu sosialisasikan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepala Diskominfo Wonosobo, Eko Suryantoro menegaskan upaya untuk menggandeng toga dan tomas tersebut merupakan ikhtiar bersama demi menekan pertambahan kasus positif Covid-19 di Wonosobo kini telah mencapai 487 dan 8 pasien meninggal dunia.

“Pada intinya kami berupaya untuk mengajak para seluruh pihak, termasuk di dalamnya toga dan tomas agar turut berpartisipasi aktif dalam mencegah penyebaran virus korona melalui syiar-syiar keagamaan di lingkungan masing-masing,” tutur Eko.

Dari rembug bersama tersebut, sejumlah usulan dari para toga dan tomas dan perwakilan Radio, menurut Eko, akan sangat membantu pemerintah dalam upaya penyebarluasan edukasi kepada publik terkait ketaatan terhadap protokol kesehatan Covid-19.

“Seluruhnya menyampaikan ide-ide positif yang membangun, di antaranya adalah mereka siap untuk memberikan imbauan melalui Radio, baik dalam format sosialisasi maupun talkshow tematik,” terangnya.

Dari kesepakatan tersebut, Eko mengaku, optimis ke depan langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, agar lebih taat terhadap aturan pemerintah terkait protokol kesehatan semakin terarah. Sehingga upaya untuk memutus mata rantai penularan virus bakal tuntas lebih cepat.

Muharno Zarka-Wahyu