blank
Plt Bupati Kudus Hartopo saat memotong tumpeng sebagai penanda puncak perayaan Hari Jadi Kudus ke 471. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Khotmil Qur’an menjadi penanda puncak peringatan Hari Jadi Kota Kudus ke 471 tahun 2020. Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kudus pada Selasa (22/9) petang tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan sekaligus harapan bagi perayaan HUT Kudus di tengah masa pandemi Covid-19.

Hadir secara langsung Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo didampingi Sekda Kudus dan Asisten Sekda. Turut hadir pula Kepala Kejari Kudus, Ketua PCNU Kudus KH Asrofi Masyito, para tokoh agama seperti KH Abdul Manan, KH Noor Chalim, dan Kepala OPD dilingkungan Pemkab Kudus.

Acara dimulai dengan membaca Al-Qur’an secara serentak oleh para santri dari Pondok Pesantren (ponpes) Tahfidzul Qur’an dan dilanjut dengan tahlil masal dan doa bersama. Dan puncaknya, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol puncak perayaan Hari Jadi Kudus ke 471.

Plt Bupati Kudus Hartopo dalam sambutannya mengatakan di tengah keterbatasan aktivitas akibat pandemi yang masih terjadi, masyarakat Kudus diharapkan selalu kuat menjalani keadaan ini.

“Walaupun perayaan hari jadi Kudus dilaksanakan di tengah keterbatasan dalam berkegiatan, Khotmil Qur’an sore hari ini diharapkan dapat membawa keberkahan untuk seluruh masyarakat Kudus. Ketentraman, kemulyaan dan kesejahteraan masyarakat Kudus semoga menyertai perjalanan masyarakat Kudus,” harapnya.

blank
Plt Bupati Kudus Hartopo mengingatkan semua lapisan masyarakat untuk bersinergi terutama menghadapi Pandemi Covid-19. foto:Suarabaru.id

Sinergi Semua Masyarakat

Hartopo juga menjelaskan Hari Jadi Kota Kudus yang ke 471 tahun ini mengambil tema Kudus Bersinergi. Bersinergi dalam segala hal serta bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat.

“Maksud dan tujuannya tema Kudus Bersinergi pada Hari Jadi Kota Kudus adalah kita dapat saling bergotong royong bersama dalam menghadapi dan mencegah pandemi yang saat ini masih terjadi di Kudus pada khususnya,”tandas Hartopo.

“Semua lapisan masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam penerapan protokol kesehatan, supaya terjadi keseimbangan antara gas dan rem. Artinya dapat memacu kembali geliat ekonomi serta dapat menghentikan penyebaran Covid-19,” lanjutnya.

Hartopo kemudian meminta doa semua masyarakat Kudus agar ikhtiyar dan usaha dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih melanda, dapat segera berakhir dan membawa kebaikan bagi semua. “Semoga Kudus juga semakin kondusif dan sejahtera masyarakatnya,” pungkasnya.

Tm-Ab

blank