blank
Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jepara KH. Sholeh Taufiq

JEPARA (SUARABARUID)- Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jepara KH. Sholeh Taufiq menyebutkan pentingnya motor penggerak organisasi dan jembatan komunikasi antara pengurus dan basis konstituen PPP di akar rumput (grassroot). Persoalan figur Ketua DPRD Jepara menarik perhatian KH. Sholeh Taufiq sebagai salah satu sesepuh PPP dan pendiri PPP di Jepara sejak fusi 1973.

“Pengurus DPC PPP Jepara harus solid dan kompak. Jangan sampai antar pengurus tidak saling kenal satu dengan yang lainnya. Apalagi karena kepentingan individu seseorang, PPP menjadi terpecah belah”, kata Sholeh Taufiq di kediamannya belakang kantor DPRD Jepara di Tamansari, Saripan Jepara, Rabu, (16/9).

“Terkait figur Ketua DPRD Jepara pengganti saudara Imam Zusdi Ghozali yang wafat beberapa waktu lalu, saya sudah menelepon Sekjen DPP PPP Asrul Sani agar segera menerbitkan SK DPP PPP sesuai hasil musyawarah DPC PPP yang lalu”, ujar Sekretaris DPC PPP Jepara 1995-2005 ini.

Lebih lanjut ia menambahkan, dalam penetapan Ketua DPRD Jepara sebaiknya DPP PPP mempertimbang senioritas dalam kepengurusan DPC PPP, rekam jejak karir politik kader PPP yang mulai dari bawah ranting sampai DPC, pengalaman organisasi dan kematangan dalam mengambil keputusan di DPRD Jepara nantinya.

“Ketua DPRD tidak mesti berlatang belakang akademisi atau intelektual, tetapi mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat dan bisa mengayomi anggota, serta menjadi lidah penyambung aspirasi rakyat”, sambung mantan anggota DPRD Jepara 1982-2004.

Dalam pandangan Ketua DPC PPP Jepara 2007 – 2010, setiap kader PPP harus mempunyai 5 prinsip yaitu Ibadah, Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Musyawarah, Persatuan dan Kesatuan serta Istiqomah. “Pendekatan kepada alim ulama dan jargon PPP sebagai partai pengajian harus dihidupkan kembali”, tutur pembina KBIH Istiqomah ini.

Hadepe / ua