blank
Wakil Katib Syuriyah PCNU Kota Semarang, Drs KH Adib Fathoni MSi, mengalungkan tanda peserta Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), di Pondok Pesantren Darus Sa’adah, Karangingas, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, kemarin. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebanyak 115 kader Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Pedurungan, mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Pondok Pesantren Darus Sa’adah, Karangingas, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, kemarin.

Ketua Panitia M Dzikron SHI menjelaskan, pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu, bertujuan memperkuat akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), sekaligus memperkuat manajemen NU secara organisatoris.

Rois Syuriyah MWC NU Kecamatan Pedurungan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darus Sa’adah, Karangingas KH Ahmad Mutohar, meminta para peserta sungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini.

BACA JUGA : Masa Pendaftaran Peserta Pilkada 2020 Diperpanjang KPU Kota Semarang

Sedangkan Wakil Katib Syuriyah PCNU Kota Semarang Drs KH Adib Fathoni MSi ketika membuka kegiatan ini mengungkapkan, PKPNU adalah bentuk kaderisasi militan, yang membangunkan kader Nahdliyyin agar tidak tidur.

”Kader NU harus kembali ke dalam barisan ulama, tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Kader NU harus menjadi perwira aktif menjaga NKRI,” tegasnya.

Menurut dosen Fisip UIN Walisongo itu, PKPNU merupakan salah satu wasilah untuk menjadikan kader mengerti dan bangga bahwa NU itu besar. ”Kebesaran Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ini harus didukung SDM yang hebat digembleng melalui PKPNU ini,” tegasnya.

Riyan-Sol