blank
Memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu di RT dekat rumah, itu yang menjadi tonggak awal sukses. Foto: Dok/Dian Nirmalasari

Oleh: Dian Nirmalasari

blankSAAT itu tahun 2011. Saya mengalami satu hal yang benar benar membuat saya yakin bahwa saat kita sudah berusaha sekuat tenaga kemudian pasrah dan menyerahkan semua kepada Allah.  Maka benar benar Allah mencukupkan apa yang kita butuhkan.

Saat itu saya awal tinggal di Jogja sebagai pendatang baru bersama anak saya yang ketiga. Job less. Tidak bekerja dan tidak ada bisnis. Dan, cuma ada uang Rp 10.000 di dompet saya.

Saya benar benar bingung bagaimana dengan sepuluh ribu rupiah bisa mencukupkan saya untuk hari ini dan seterusnya. Karena saya bukan pegawai yang menerima gaji setiap bulannya..

Di rumah memang ada mobil. Tapi itu tidak mungkin saya pakai, karena akan memboroskan bensin yang masih ada di dalamnya. Ada sepeda motor bebek hitam lama yang jarang saya pakai. Tapi tangkinya kosong. Nyaris tidak ada bensinnya.

Penyuluhan

Akhirnya saya putuskan untuk membeli bensin dan mengisi motor saya. Dan saya segera mencari jadwal untuk penyuluhan. Dan besok nya saya sudah mengisi penyuluhan di RT yang dekat dengan rumah saya. Itulah awal saya melakukan penyuluhan sebelum mendirikan Yayasan Kesehatan Dipa Nirmala dan mempunyai Forbeau Dental Skincare

Dan ternyata tidak menyangka sama sekali. Dari penyuluhan demi penyuluhan itu mengalir rezeki dan berkah yang bisa membawa saya ke keadaan sampai sekarang.

Kebutuhan anak-anak tercukupkan. Dan Allah banyak memudahkan jalan yang saya lalui. Dari penyuluhan demi penyuluhan itu juga saya mendapatkan banyak pengalaman. Kenalan baru dan tempaan tempaan yang luar biasa. Karena jangan mengira bahwa penyuluhan itu dengan mudah saya lakukan.

Butuh ekstramuka tebal, hati baja dan kesabaran seluas samudera. Karena banyak bertemu beraneka ragam karakter manusia yang tidak semuanya welcome. Banyak yang melihat dengan sebelah mata. Ada juga yang tidak mendengarkan saat saya bicara alias ramai sendiri dan tidak menganggap penting materi saya.

Tetapi dari situ saya belajar, bagaimana melatih diri untuk mempunyai suara yang keras dan bagaimana menguasai audiens.

Melakukan penyuluhan itu rasanya luar biasa. Karena saat berbagi ilmu saya merasa saya juga melemparkan beban, kesedihan dan kemarahan yang menumpuk dalam hati.

Penyuluhan itu  mempunyai makna yang mendalam buat saya.  Selain karena memang harus saya lakukan untuk saya sendiri. Juga momentum awal melakukan kegiatan ini benar-benar begitu membekas dalam hati.

Saya meyakini,  saat kita mempunyai keyakinan untuk melakukan sesuatu, lakukan saja. Jangan berhenti berharap. Jangan berhenti bermimpi. Jangan berhenti bekerja.

Saat beberapa orang mempersulit jalan kita, jangan khawatir. Bukan dia yang akan menentukan jalan kita, tapi yakin bahwa Allahlah yang akan memudahkan jalan kita

Saat beberapa orang melontarkan kata kata tajam yang mengiris hati dan menoreh luka, sabar saja karena sisi tajam itu yang akan mengasah kita menjadi permata.

Saat beberapa orang menjanjikan kerja sama dan ternyata berbuah kebohongan semata. Jangan risau. Karena Allah akan mengganti kehilangan itu dengan berlipat ganda.

Bukan untuk disombongkan apabila saya bercerita tentang penyuluhan dan segala kegiatan yang saya lakukan sekarang, karena itu adalah bagian dari keharusan.

Lagi pula tidak ada yang bisa disombongkan dari penyuluhan saya bukan?  Selain dari menceritakan jalan hidup yang sarat dengan perjuangan, bertahan hidup dan memperjuangkan kehidupan dan pantang menyerah. selalu bangkit kembali setelah jatuh dan gagal.

Dan hasilnya, anak-anak saya tidak pernah melihat saya dengan pandangan iba dan kasihan. Tapi dengan penuh kebanggaan.

Dian Nirmalasari, dokter gigi, owner Forbeau Dental Care, Pendiri dan Ketua Yayasan Yayasan Kesehatan Dipa Nirmala, tinggal di Sleman, Yogyakarta.