blank
Akrilik di kanvas ukuran 68 - 93 cm

Setiap kali saya menuju ke markas kediaman Kamerad Brodin atau Kamituwo Sinuksmaya, atau jika sekadar menikmati soto di Pasar Suwawal Timur, setelah menyeberang jembatan perbatasan kedua desa itu dari arah Desa Bulungan, selalu saya sempatkan melihat ke arah timur.

Tampaklah latar belakang barisan pegunungan. Dari puncak Muria ke arah punggung di Utara. Di pagi hari atau sore, deretan pegunungan itu begitu jelas dan kuat tampil di mata saya. Di latar depan, nun jauh di sana, ada saung kecil tempat para petani beristirahat. Di saung kecil itu kami pernah selametan – memanjatkan doa – untuk penanaman singkong.

Di latar depan ada saung untuk menjaga sawah. Sebagian sudah akan dipanen, sebagian lagi masih menghijau. Dua lahan itu tak pernah bersamaan dalam menanam dan memanen.

Ada jajaran pepohonan di aliran bantaran sungai. Dan semua itu berwarna-warni. Sesungguhnya bumi – seperti langit – senantiasa bersolek dan berdandan. Dan kita hanya sekadar membantu menata riasnya.

Agustus, 2020 – Iskak Wijaya