blank
Sejumlah warga masyarakat adat Kayapo memblokir jalan raya nasional BR 163 Brasil, karena mereka memprotes tindakan pemerintah di tanah adat untuk menghindari penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Novo Progresso, negara bagian Para, Brasil, Senin (17/8/2020). Antara

ASUNCION (SUARABARU.ID) – Kasus virus corona di Amerika Latin sudah melampaui angka tujuh juta pada Kamis (27/8), bahkan saat beberapa negara menunjukkan penurunan infeksi di kawasan yang memiliki tingkat penularan tertinggi di dunia itu, menurut hitungan Reuters.

Menurut data-data yang dikeluarkan pemerintah, rata-rata kasus harian turun menjadi sekitar 77.800 dalam tujuh hari terakhir hingga Rabu (26/8), dibandingkan hampir 85.000 pada minggu sebelumnya.

Enam bulan sejak kasus pertama muncul di Brazil, negara itu pada Kamis melaporkan 44.235 kasus baru dan 984 kematian dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, catatan total di Brazil menjadi 3.761.391 kasus dan 118.649 kematian akibat COVID-19.

Brazil merupakan negara dengan wabah terburuk COVID-19 di dunia, setelah Amerika Serikat.

Terlepas dari angka yang mengkhawatirkan itu, otoritas Brazil bersikeras bahwa ada kecenderungan penurunan kasus baru, sementara jumlah kematian harian “hampir tidak ada perubahan”.

Otoritas Meksiko mengatakan mereka juga melihat kasus penularan corona terus menurun, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan skala pandemi di negara terpadat kedua di Amerika Latin itu diremehkan.

WHO mengatakan Meksiko dan negara-negara lain di kawasan tersebut perlu meningkatkan pengujian. Organisasi PBB itu telah menyatakan keprihatinan tentang tingkat virus corona yang tinggi di kalangan anak muda.

Secara berurutan, Brazil, Peru, Meksiko, Kolombia dan Chile tetap berada di antara 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia.

Dengan lebih dari 28.000 orang meninggal akibat virus, Peru juga memiliki tingkat kematian per kapita tertinggi di kawasan itu terkait COVID-19.

Ant/Muha