blank
Bersama MUI, Hendi melakukan safari Jumatan sembari sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dengan mulai aktifnya kegiatan Shalat Jumat berjamaah di masjid, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran covid-19. Kewaspadaan itu dilakukan dengan menerapkan SOP kesehatan secara tertib saat beribadah.

Hal itu disampaikan Wali Kota yang biasa disapa Hendi itu pada acara Safari Jumatan Wali Kota Semarang Bersama MUI, di Masjid Al Ikhlas Jalan dr Cipto, Semarang Timur, Jumat (21/8/2020) siang.

Di depan Guru TPQ, Takmir Masjid se-Kecamatan Semarang Timur, berbagai lembaga LDII, Muhammadiyah, NU dan tokoh masyarakat serta jamaah masjid, Hendi tak henti-hentinya menyampaikan anjuran penerapan protokol kesehatan.

”Sekian lama kita melaksanakan aktivitas yang tersendat akibat pandemi covid-19, di mana semua kegiatan dilakukan dengan keterbatasan. Sampai akhirnya kita mulai memahami yang namanya covid, bisa kita lawan dengan cara memutus mata rantai seperti jaga jarak, pakai masker, hingga cuci tangan dengan sabun,” tuturnya.

BACA JUGA : RUU Cilaka Dikritik, tapi Masih Bisa Diperbaiki

Menanggapi perbedaan pendapat atau persepsi mengenai covid-19 di kalangan warga masyarakat, pihaknya memaklumi. Bahwa situasinya serba chaos dan tidak nyaman. Namun dia bersyukur, di Kota Semarang tetap kondusif.

”Seperti pro kontra terkait pelaksanaan Shalat Jumat saat pandemi dan lain-lain. Tetap bisa dilakukan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Itulah indahnya kemajemukan di Indonesia dan Kota Semarang khususnya. Jika di tempat lain ada demo atau bahkan protes ketika diminta memakai masker, Alhamdulillah di Semarang tertib dan kondusif,” jelasnya.

Menghadapi masa normal baru ini, pihaknya berpesan untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan tertib.

Kesembuhan Tinggi
”Sebagai awalan tahun baru, tentunya kita memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT, agar dapat bertahan melawan pandemi covid-19. Kita juga teruskan ikhtiar New Normal, dengan menggunakan masker saat keluar rumah, perbanyak cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, meningkatkan imun sekaligus iman,” katanya.

Terkait laporan covid-19 terbaru di Kota Semarang yang mencapai 5.368 kasus, Hendi meminta warga masyarakat untuk tidak takut, karena meskipun jumlah kasus tinggi, angka kesembuhan juga sangat tinggi, yaitu mencapai 4.284 kasus.

”Alhamdulillah, angka kesembuhan sangat tinggi, meskipun belum ada vaksinnya. Kita hanya berikhtiar dengan swab massal, kemudian jika positif dirawat di Rumah Dinas atau Kantor Diklat. Sebagian pasien yang meninggal itu, rata-rata dalam kondisi kritis dengan penyakit penyerta. Namun ketidaktakutan itu harus diimbangi kewaspadaan, dengan cara menerapkan protokol kesehatan, khususnya Ketika keluar rumah,” pungkasnya.

Hery Priyono-Riyan