blank
Pengurus PWI Jateng foto bersama anggota PWI se-eks Karesidenan Kedu, hari ini. Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pengurus PWI Jawa Tengah dengan pemimpin rombongan Isdiyanto Isman melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan konferensi PWI Jateng di Magelang hari ini. Pesertanya wartawan anggota PWI se eks-Karesidenan Kedu.

Selain Isdiyanto juga turut serta Solikun selaku Sekretaris Panitia Konferprov 2020, Widiyartono R selaku Ketua Panitia HPN bersama anggota panitia lainnya Sunarto, Budiyono Isman, dan Setiawan Hendra Kelana.

Ketua PWI Jateng H Amir Machmud yang juga hadir dalam acara itu mengingatkan bahwa PWI sebagai rumah bersama. Dia tak ingin  konferensi menjadikan perpecahan. “Justru untuk perbaikan kinerja organisasi melalui perhelatan berdemokrasi,” kata Amir Machmud.

Dia mengajak bersatu padu dalam wadah organisasi. Perbedaan pendapat tidak usah  diributkan. “Saya bangga dengan teman-teman wartawan Magelang yang sudah nyengkuyung PWI,” katanya.

Dia juga melontarkan gagasan wartawan daerah kelak bisa menjadi pengurus PWI Jateng. Sehingga pengurusnya tidak tersentral di Jateng saja. Karena orang daerah juga bagian dari PWI.

Sedangkan Sekretaris PWI JatengIsdiyanto menjelaskan perhelatan yang akan digelar bulan depan itu

pemegang hak yaitu anggota biasa PWI Jateng sekitar suara 370 orang. Selain itu ada peninjau, yakni anggota yang belum punya hak suara dan anggota kehormatan.

Rencana pelaksanaan perhelatan itu dua kali ditunda sehubungan adanya covid-19. Semula direncanakan pada 22 April bersama resepsi HUT PWI di Kudus. Itu ditunda karena sejak Maret 2020 terjadi pandemi covid-19. April ada edaran PWI pusat bahwa keiatan PWI Jateng ditunda.

Akibatnya harus memperpanjang masa kepegurusan PWI Jateng selama tiga bulan. Hingga akhirnya akan dilaksanakan pada bulan depan. Ada tiga tahap pelaksanaannya. Tahap pertama pengesahan peserta konferensi pada 18 September 2020.

Tahap dua dan tiga  pada 19 September untuk mendengarkan pertanggungjawaban

pengurus, pemandangan umum peserta, pemilihan ketua beserta kelengkapannya, sampai pelantikan secara sederhana.

Dikatakan, Gubernur Jateng mengizinkan acara itu dengan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah pesertanya dibatasi 40 peserta konferensi dan lima panitia.

Maka PWI Pusat membuat keputusan yang sifatnya diskresi, pembawa surat mandat yang sebelumnya satu orang hanya membawa satu, untuk konfrerensi ini satu rang membawa sepuluh surat mandat.

“Durasi konferensi oun sangat terbatas yaitu maksimal dua jam. Tetapi pada tanggal 19 September sudah diawali dengan konferensi secara virtual, yaitu menggunakan fasilitas zoom meeting,” tandasnya.

Sekretaris panitia Solikun dalam acara itu menjelaskan soal teknis pelaksanaan konferensi. Dia juga melontarkan adanya berbagai usulan dari daerah lain yang sudah disosialisasi.

Eko Priyono-trs