blank
PENJELASAN - Wali Kota Tegal, Dedy Yon memberikan penjelasan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebanyak 44 orang Kota Tegal dinyatakan positif covid-19 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Dan saat dilakukan swab ulang di laboratorium Prodia dan Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta dan Undip hasilnya semua negatif.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono saat Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, dengan agenda persetujuan penetapan Raperda Kota Tegal tentang penyelenggaraan kearsipan, penyertaan modal, Pemerintah Kota Tegal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan pemukiman kumuh, Rabu (12/8/2020).

Wali Kota menyampaikan, sebanyak 590 orang telah dilakukan swab PCR dengan kendaraan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Gedung eks Samsat Jalan Ki Gede Sebayu Komplek Balai Kota Tegal, Kamis (30/7/2020) lalu.

Dedy Yon mengaku selang satu hari memang belum mendengar hasil dari Dinkes Provinsi Jateng.

“Kita melakukan swab kembali atau mandiri untuk second dan third opinion, jadi pembanding dua laboratorium. Kita melakukan swab ulang setelah hasil swab dari Provinsi Jateng 44 positif covid-19,” kata Dedy Yon.

“Dari jumlah 44 orang yang dinyatakan positif Covid, melakukan swab ulang dan hasilnya negatif,” tegas Dedy Yon.

Sebanyak 44 orang melakukan swab ulang di Prodia hasilnya negatif. Dan 3 orang juga melakukan swab ulang di laboratorium Prodia, Mitra Keluarga dan Undip hasilnya juga negatif. Jadi 44 orang ditambah 3 orang dengan hasil swab negatif.

“Ini adalah kenyataan sesungguhnya, saya diam itu pusing. Kita di sini pemerintah, di provinsi juga pemerintah, di pusat juga pemerintah. Jadi saya mau menyampaikan itu susah karena kita juga harus menghormati hasil swab yang dilakukan oleh provinsi. Saya juga mengucapkan terimakasih merupakan bentuk perhatian dari Provinsi Jawa Tengah. Kita bisa memaknai bahwa dengan adanya swab, PCR memakai kendaraan untuk menjadi perhatian bahwa kita agar harus selalu lebih hati-hati,” tutur Dedy Yon.

Akan tetapi kita melakukan swab adalah untuk second and third opinion jadi untuk pembanding 2 dan 3 rumah sakit hasilnya adalah negatif. Jadi 44 orang yang kemarin dinayatkan positif, ini negatif.

Dedy Yon berharap kepada Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati setelah sidang paripurna agar segera menyampaikan ke masyarakat sampaikan apa adanya saja.

“Kalau memang harus pernyataan dari Undip, Mitra Keluarga dan Prodia dihadirkan ngomong apa adanya. Barangkali saya dengan Pak Wakil tidak enak sudahlah dari sana yang menyampaikan,” tutur Dedy Yon.

Kalau perlu sampaikan ke Dinkes Provinsi Jateng ini datanya kasihkan saja, biar Dinas Provinsi Jateng yang konfirmasi kepada pihak Undip, Prodia dan Mitra Keluarga. Ini biar sudah tidak menjadi kegaduhan di Kota Tegal.

“Jadi mohon maaf, demi Allah saya tidak menutupi. Demi Allah ini saya sudah ngomong, saya gak enak. Makanya sudah yang menyampaikan Ka Dinkes yang 44 orang melakukan swab ulang mandiri, sampaikan apa adanya. Karena bagaimanapun saya dan Pak Wakil basicnya bukan tenaga medis,” kata Dedy Yon.

Dedy Yon membandingkan, kalau di laboratorium, ruangannya sudah steril. Orang maju satu, tim medis keluar lagi bajunya dilepas semua dan alatnya juga baru lagi. Itu yakin aman.

Jangan sampai melakukan PCR dengan tim medis hanya satu orang, alat APD dan alatnya juga tidak ganti maka, yang diperiksa pertama terkena Covid-19 nanti bisa yang kedua, yang ke tiga dan selanjutnya bisa kena. “Ini yang saya pikirkan. Jadi orang bisa tertular mohon maaf, itu juga bisa dari alat dan APD karena tidak ganti habis nangani orang yang positif. Tenaga medis yang terkena ini juga bisa menular ke yang lain,” tegas Dedy Yon.

Nino Moebi