blank
Sejumlah pelajar memanfaatkan wifi milik kedai kopi untuk membuka jaringan internet melalui handphone.. Foto: Eko Priyono
BOROBUDUR (SUARABARU.ID) – Sejak diberlakukannya sistem pembelajaran secara online cukup banyak pelajar yang terkendala jaringan untuk bisa mengakses internet.
Kedai @Pawon Luwak Coffee (Pawon Luwak Kopi) di Brojonalan, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, menyediakan wifi untuk pelajar.
Pemiliknya, Prana Aji (58) menuturkan, anak sekolah ternyata tugasnya melalui sistem online atau daring (dalam jaringan).
Padahal tidak semua orang tuanya memiliki jaringan online handphone. Banyak pula yang orang tuanya tidak bekerja.
Di sisi lain untuk keperluan belajar online ada anak yang tiap minggu harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
“Daripada wifi saya tidak dimanfaatkan lantaran warungnya tutup, kan lebih baik kalau ada yang memanfaatkan,” tuturnya.
Atas pertimbangan itu akhirnya diberitahukan kepada anak-anak sekitar kalau mau menggunakan wifi bisa di rumah dia. Bisa dimanaatkan sejak pukul tujuh pagi sampai sembilan malam. “Mau berada di depan atau belakang juga boleh,” katanya.
Sejak itu pelajar tetangga dia berdatangan. Bahkan mengajak teman-temannya dari luar desa setempat. Mulai pukul tujuh pagi mereka berdatangan.
“Syukurlah kini mereka mau. Tadinya pada takut tapi ketika saya open mereka pada datang mulai satu bulan terakhir ini,” jelasnya.
Meski sekarang kedainya sudah buka, dia tidak melarang anak- anak memanfaatkan wifi. Dengan pertimbangan karena banyak tempat tersedia.
Sementara itu ketika ditanya tentang pembayaran tagihan wifi, terkait saat tutupnya kedai, diakui dia sempat menunggak pembayaran satu bulan lebih. Setelah mendapat tagihan dan khawatir wifinya diblokir, akhirnya dibayar.
Eko Priyono-trs