blank
Panitia bazar undhuh-undhuh melayani jemaat yang hendak membeli persembahan secara langsung. Foto: wied

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gereja Kristen Jawa Semarang Barat menyelenggarakan perayaan hasil panen (Riyaya Undhuh-undhuh) secara daring (online), Minggu (9/8) yang dimulai pukul 10.00. Sebelumnya juga sudah dilaksanakan ibadah daring, untuk perayaan ­undhuh-undhuh ini dipimpin Pendeta Sediyoko, M.Si.

Perayaan undhuh-undhuh ini mestinya dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Pentakosta 31 Mei 2020 lalu. Namun mengingat kondisi pandemi kemudian diundur, dan tidak dilaksanakan sebagaimana biasanya. Kalau biasanya setelah ibadah dilanjutkan dengan lelang dan bazar persembahan hasil ”panen” jemaat, kali ini dilakukan secara online.

“Ternyata perayaan secara online ini sangat didukung oleh jemaat. Mereka tetap mempersembahkan barang-barang seperti makanan, ternak, hasil bumi, dan lain-lain. Barang-barang ini dikumpulkandi gereja, kemudian panitia menjualnya secara online melalui whatsapp,” kata Pendeta Drs. Bambang Irianto, S.Th, M.Min. yang menunggu bazar di GKJ Semarang Barat, Jalan Hasanuddin G.16 Semarang.

blank
Pdt. Drs. Bambang Irianto, S.Th.,M.Min.

Menurut Pendeta Bambang Irianto, pelaksanaan bazar undhuh-undhuh secara online ini dipilih, untuk menyikapi situasi saat ini dalam keadaan pandemi covid-19.

“Kami sampaikan kepada warga, kali ini tidak ada lelang dan bazar secara fisik seperti sebelumnya. Kami memilih cara online. Dan, ternyata antusiasme jemaat luar biasa. Mereka mempersembahkan berbagai jenis barang untuk dijual, dan hasilnya dipersembahkan,” kata Pdt. Bambang.

Dikatakan, persembahan undhuh-undhuh ini merupakan wujud suka cita, sebagai bentuk ucapan syukur atas berkat-berkat yang diberikan Tuhan.

blank
Para pemuda gereja melayani pembeli lewat whatsapp. Masing-masing siap di depan laptop untuk menawarkan barang yang dijual. Foto: wied

“Warga mempersembahkan dengan mengirim barang-barang ke gereja, kemudian petugas menawarkan kepada jemaat. Ternyata minat jemaat yang membeli barang-barang yang dibazarkan itu juga luar biasa. Meski pandemi, tetapi hasrat jemaat untuk mempersembahkan tidak surut. Inilah perayaan dengan ungkapan syukur kepada Tuhan,” kata Pdt. Bambang.

Sempat Pesimis

Sementara itu, ketua panitia Kristiana Widiarti mengaku, semula sempat pesimistis. Panitia menawarkan kepada jemaat, tanggapannya biasa-biasa saja. “Tetapi pada hari-hari menjelang pelaksanaan, ternyata antusiasme jemaat luar biasa. Bahkan, jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” kata Kristiana.

blank
Ketua panitia riyaya undhuh-undhuh Kistiana Widiarti. Foto: Dok

Adapun barang-barang yang dibazarkan dari makanan berbagai jenis, tanaman hias, kain batik, buah-buahan hasil kebun, bahkan ada yang mempersembahkan ternak ayam.

“Kami menjual barang-barang tersebut setelah mendapatkan harga dasar dari jemaat yang mempersembahkan. Dari harga itu dinaikkan sedikit, sehingga kami menjual tidak terlalu mahal. Semua hasil penjualan dipersembahkan ke gereja,” kata Kristiana.

Di joglo GKJ Semarang Barat, tampak kesibukan petugas, terutama mereka yang menangani pesanan lewat whatsapp. Empat orang di depan komputer menayangkan gambar barang dengan harganya, kemudian melayani pesanan lewat wa. “Barang-barang itu nanti kami antar kepada pembeli,” kata Vikaris Didik Yulianto.

Widiyartono R.