blank
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memberikan sambutan saat peluncuran Produk Lokal UMKM, Kamis (6/8) di kompleks Alfamart Jl AW Soemarmo Purbalingga. (Foto: SB/ Dok)

PURBALINGGA (SUARABARU.ID)- Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin berdaya saing dan naik kelas.

Salah satu wujud dorongan pemkab, sebanyak 34 produk UMKM lokal Purbalingga saat ini sudah mulai diperjualbelikan di empat gerai toko modern Alfamart di wilayah Kabupaten Purbalingga.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyebutkan hal ini merupakan bentuk kerja sama Pemkab Purbalingga melalui Dinas Koperasi dan UKM (DinkopUKM) dengan Alfamart guna meningkatkan daya saing produk UMKM lokal. “Tahap awal baru empat gerai, tahap selanjutnya bisa disediakan di seluruh outlet Alfamart di Purbalingga, ujarnya.

Hal itu disampaikan Bupati Tiwi saat melaunching Produk Lokal UMKM, Kamis (6/8) di kompleks Alfamart Jl AW Soemarmo Purbalingga. Pihaknya ingin kedepan bisa memperluas lagi masuk ke gerai-gerai Alfamart di kabupaten lain. Atas nama pemerintah, Bupati menyampaikan terimakasih atas kemitraan ini.

Hal ini merupakan upaya Pemkab Purbalingga dalam rangka membantu UMKM lokal untuk bisa naik kelas dan berdaya saing. “Dan tentunya Alhamdulillah setelah kami evaluasi, ternyata omsetnya cukup bagus dan cukup membantu pelaku UMKM di tengah pandemik ini,” katanya.

blank
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat melaunching Produk Lokal UMKM, Kamis (6/8) di kompleks Alfamart Jl AW Soemarmo Purbalingga. (Foto: SB/Dok)

Produk UMKM lokal yang bisa masuk tentu memiliki berbagai persyaratan sebagaimana produk UMKM yang masuk dalam program Tuka-Tuku Purbalingga. Di antaranya memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), PIRT, kualitas dan kontinuitas terjaga.“Jangan sampai nanti ordernya banyak tiba-tiba kewalahan dan tidak mampu mencukupi,” imbuhnya.

Bupati berharap kemitraan ini bisa menjadi contoh bagi toko modern lain untuk bisa bantu memasarkan produk UMKM lokal. Bahkan hal ini merupakan salah satu persyaratan dalam megajukan izin mendirikan toko modern.

“Harus kerja sama dengan UMKM lokal, jadi kalau tidak ada unsur pemberdayaan hanya numpang membangun di Purbalingga saja buat apa?,” beber dia.

Dijelaskan, yang dibutuhkan memang kerjasama dan kontribusi terhadap pemberdayaan UMKM Purbalingga. Senada, Perwakilan UMKM Purbalingga, Ngudiono menyampaikan terimakasih kepada Pemda Purbalingga yang telah mengupayakan produk UMKM naik kelas diantaranya dengan program Tuka-tuku yang bekerjasama dengan Alfamart.

“Kami sangat terbantu apalagi di saat pandemic seperti ini dimana kami mengalami kesulitan dalam memasarkan produk lokal,” katanya. Deputi Branch Manager Alfamart Cabang Cilacap, Ikhwan Ngabdi Raharjo juga mengucapkan terimakasih karena diberi kesempatan untuk memasarkan produk UMKM, meskipun saat ini baru empat outlet diharapkan bisa terus bertambah.

Dalam planning beserta tim, produk (UMKM) ini kita evaluasi tiga bulan ke depan, ketika bisa memenuhi persyaratan baik dari sisi hasil pemasaran dan sebagainya, maka kita akan main di seluruh gerai Purbalingga.

“Ketika sudah cukup bagus maka diperluas ke area target kami di 400 outlet, bahkan nasional, ini bukan tidak mungkin, beberapa produk UMKM lokal daerah lain juga sudah ada yang go national,” katanya.

Ema Rohman-trs