blank
Pelatihan pemulasaraan jenazah korban Covid-19, digelar di Balai Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Untuk praktik teknis simulasi, dipakai alat bantu boneka pocong.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para relawan peduli Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Desa Bero dan Desa Pijiharjo di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, dilatih tentang rukti (pemulasaraan) penanganan jenazah korban wabah virus corona.

Hal itu bertujuan untuk memberikan teknis ketrampilan penanganan jenazah korban Corona Virus Disease (Covid)-19. Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi ada korban meninggal karena positif Covid-19, mereka telah memiliki kemampuan pemulasaraan jenazah sesuai Standar Operasional Prosedure (SOP).

Sehingga para relawan tingkat desa, paham tentang aspek safety yang meliputi keamanan dan pengamanan dari tertularnya penyakit infeksi yang mematikan dan belum ada obatnya tersebut. Manakala paham tekniknya, tidak ada alasan lagi bagi warga untuk merasa takut atau saling menghindar, sehingga tidak akan terjadi tindak penelantaran jezah korban Covid-19 yang meninggal.

blank
Danramil-11 Manyaran Kodim 0728 Wonogiri, Kapten (Inf) Agus Priyanto (berdiri) tampil memberikan sambutan pada acara pelatihan pemulasaraan jenazah korban corona.

Teori dan Praktik
Pelatihan digelar di Balai Desa, diawali dengan penyampaian teori dari instruktur dan kemudian diteruskan pemberian teknis pemulasaraan melalui pembimbingan praktik. Untuk praktik, menggunakan boneka pengganti jenazah.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Manyaran yang diwakili oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Sri Widodo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto, Kepala Markas PMI Cabang Wonogiri, Warjo, Danramil-11 Manyaran Kodim 0728 Wonogiri, Kapten (Inf) Agus Priyanto.

Juga hadir Kapolsek Manyaran Iptu Abu Bakar Sidiq, Kepala Desa (Kades) Bero, Roh Edi Wibowo, Babinsa Desa Bero, Sertu Sahid, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Manyaran, Drg Evi, personel dari Kantor Urusan Agama (KUA) Manyaran, Ny Elfy Widoyo dan Suherman, berikut para perangkat desa.

blank
Praktik pemulasaraan jenzah korban Covid-19 digelar di Balai Desa Gunungan, Kecamatan manyaran, Kabupaten Wonogiri. Diawali dengan pembimbingan pemakaian APD bagi relawan.

Peningkatan Kapasitas
Danramil-11 Manyaran Kapten (Inf) Agus Priyanto, menyatakan, pelatihan peningkatan kapasitas relawan desa di bidang pemulasaran jenazah Covid-19 ini, sangat penting dan memiliki tujuan luhur dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau asal berani saja. Karena dalam menangani jenazah Covid-19, harus mematuhi SOP yang mengacu pada protokol kesehatan, yang itu telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, dan pedoman pencegahan serta pengendalian Covid-19 yang sesuai standar dari World Health Organitation (WHO).

blank
Disamping teori, juga diberikan praktik pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19. Ini sebagaimana dilaksanakan di Balai Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Pada kesempatan tersebut, Danramil, memberikan apresiasi kepada warga masyarakat yang bersedia menjadi relawan Covid-19. Di saat orang lain pada takut, namun para relawan justru memiliki kepedulian kemanusiaan kepada sesama. Melalui moment ini, para relawan menjadikannya sebagai peluang positif untuk berbuat amal kebaikan.

Materi pelatihan dari BPBD Kabupaten Wonogiri, mencakup tentang penanggulangan dan perlakuan terhadap jenazah covid-19, serta materi penangulangan Covid-19, dan perlakuan cara pemakaman pasien Covid-19.

Materi dari PMI, meliputi teknis rukti jenazah dan pemulasaraannya, serta bimbingan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sebelum relawan melaksanakan tugas, sampai selesai proses pemakamannya. Teknis dan tata cara pemulasaraan rukti jenazah disimulasikan dengan pembimbingan dari Puskesmas Manyaran. Materi pedoman perawatan jenazah diberikan oleh Elfi dari KUA dan dari Puskesmas Kecamatan Manyaran.

Bambang Pur