blank
Plt Bupati Kudus Hartopo saat menemui tamu di kantor Balai Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ada hal unik yang dilakukan oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo. Biasanya, tiap pagi, ia berkantor di Pendapa Kabupaten Kudus. Namun, pagi tadi, Rabu (5/8), ia menabrak rutinitas itu. Segala urusan yang berkaitan dengan administrasi, ia selesaikan di Kantor Balai Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati.

Kedatangan Hartopo di Balai Desa Getas Pejaten pun tak disangka oleh Kepala Desa dan jajarannya. Memang, niatan orang nomor satu di Kudus tersebut ingin semuanya natural dan tanpa protokoler. Sehingga, ia tahu bagaimana kedisiplinan pegawai saat jam kerja dan tak diawasi oleh pejabat.

“Memang sengaja tidak kasih tahu pak Kades. Ini semua dadakan dan tanpa protokoler,” ucapnya.

Tak hanya soal kedisiplinan pegawai, Hartopo juga ingin memastikan pelayanan di desa benar-benar berkualitas, cepat, dan mudah. Ia mengingatkan, pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan dan dilayani dengan seramah mungkin.

“Ini saya cek pelayanan kepada masyarakat. Disini, semua bisa dilayani dengan mudah dan cepat,” tuturnya.

Selain itu, Hartopo juga meminta Kepala Desa sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Kudus dapat menginformasikan kebijakan strategis kepada masyarakat. Menurutnya, masyarakat punya hak untuk tahu apa yang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.

“Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa memang harus mensosialisasikan kebijakan strategis Pemerintah Kabupaten. Masyarakat punya hak untuk tahu,” ungkapnya.

blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo juga mengecek kinerja BUMDes desa setempat.foto:Suarabaru.id

Pengembangan BUMDes

Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati juga mengunjungi kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bangun Insan Gemilang yang berada di samping Kantor Balai Desa. Ia pun mengapresiasi langkah BUMDes yang telah menyediakan beberapa layanan kepada masyarakat. Tak hanya itu, ia memberi dorongan agar BUMDes jemput bola untuk pemasukan.

“Masyarakat Getas bisa membayar PBB, listrik, BPJS, maupun yang lain disini (BUMDes). Harus jemput bola agar pemasukan lebih banyak,” saran Hartopo.

Hal lain yang tak kalah penting adalah penerapan protokol kesehatan di lingkungan Kantor Balai Desa Getas Pejatan. Sebelum masuk ke Balai Desa, terdapat sarana cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan hand sanitizer bagi masyarakat dan pegawai. Untuk pegawai, mereka mengenakan masker dan face shield. Melihat hal tersebut, Hartopo mengacungi jempol.

“Ya, wajib masker disini. Pegawai minimal pakai masker. Kalau ada face shield, silakan dipakai. Justru akan menambah perlindungan. Utamanya, pegawai yang berhubungan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.

Disela-sela ngantornya, Hartopo bertemu dengan seorang mahasiswi Universitas Satya Wacana, Kristin, bersama ibunya saat mengurus surat keringanan biaya kuliah. Ia pun tak segan memotivasi sekaligus menyemangati.

“Saya dulu juga susah. Sampai telat sekolahnya karena biaya tidak ada. Tapi, semangat meraih cita-cita harus bergelora. Jangan pernah putus asa,” katanya.

Tm/Ab