blank
MENGGELIAT - Setelah sempat terpuruk, Kedai Pisang mulai menggeliat. Beberapa konsumen sedang memesan menu di kedai tersebut. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Meskipun merugi selama pandemi Covid-19 kedai sang pisang yang terletak di Jalan A Yani Kota Tegal tetap mempertahankan mempertahankan karyawannya.

”Selama pandemi covid-19 sejak Maret 2020 kita merugi di kisaran 10 hingga 12 juta per bulan. Namun, kita tetap bertahan dan berusaha untuk tidak mengurangi jumlah karyawan yang ada,” kata pemilik Sang Pisang Outlet Tegal Siylia dan Ivana ditemui di outlet Tegal, Senin (3/8/2020).

“Kita berkomitmen untuk tidak mengurangi karyawan dari 25 karyawan yang ada di dua outlet Tegal dan Slawi. Sekarang yang kita kurangi itu bukan jumlah karyawannya tapi jumlah jam kerjanya,” kata Siylia.

Ditambahkan, karyawan masing-masing masih menerima gaji. ”Kalau berkurang pasti. Kita sudah delapan bulan dari Desember 2019 sampai sekarang, kita masih berusaha untuk bertahan. Karyawan ada 25 orang. Kerja dua shift, baik di Tegal maupun Slawi,” tuturnya.

Siylia mengaku, saat ini kedainya meski pelan mulai bergerak dibanding saat Kota Tegal memberlakukan karantina wilayah dengan penutupan jalan dan pemadaman lampu. Mungkin semua usaha saat itu mengalami hal yang sama.

Biasanya menghabiskan pisang kepok lima kwintal per minggu, di masa Cobid-19 hanya 50 kg per minggu. Untuk memperluas konsumen, Siylia menbahkan menu seperti nasi cumi, nasi ikan tuna, nasi goreng dan minuman.

“Untuk petugas medis sampai hari ini masih ada harga khusus. Itu kita kasih betul-betul harga dasar. Kita ga ambil keuntungan. Tapi hanya pesanan pegawai apotik, rumah sakit, klinik, yang berhubungan tenaga medis di wilayah Slawi, Tegal,” pungkas Siylia.

Nino Moebi