blank
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso menyerahkan materi pelatihan pemandu wisata budaya. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso menyatakan, insan pariwisata harus tetap kreatif dan inovatif menghadapi covid-19. Agar tetap mampu bersaing dan menjadi pemenang.

“Pelaku wisata, khususnya kuliner harus kreatif dan inovatif agar tetap bertahan. Meski ada corona, orang tetap ingin makan enak,” kata Iwan Sutiarso pada Pelatihan Pemandu Wisata Budaya (kuliner dan belanja), di Hotel Atria Magelang, Selasa (4/8).

Pelatihan diikuti 40 orang perserta, terdiri penjual kuliner, oleh-oleh, pedagang dan lainnya. Berlangsung tanggal 4 – 6 Agustus 2020.

Tujuan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas yang terkait bidang pariwisata. Sebab bidang pariwisata, khususnya kuliner dan modis tidak pernah mati, meski di tengah covid-19. Maka perlu adanya terobosan dengan melakukan inovasi.

Menurut Iwan, di tengah kesulitan memang dibutuhkan kreativitas dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Agar ada inovasi yang mampu menguatkan produktivitas untuk berkreasi. “Kita harus bersinergi dengan kreatif untuk menciptakan inovasi, agar mampu berdaya saing,” ujarnya.

Sinergitas atau gotong royong, lanjut Iwan, merupakan langkah yang harus dilakukan dan ditumbuhkan. Harapan ke depan, insan pariwisata bisa mengantisipasi dengan baik. “Kuliner jangan terganggu, karena masih bisa berjualan melalui online. Jadi, masih banyak peluang yang bisa dilakukan,” tambahnya.

Apalagi mengingat kekayaan alam dan budaya di Kabupaten Magelang sangat luar biasa sebagai tujuan wisata budaya. Termasuk seni memasak dengan konsep pasar kuliner tradisional, merupakan cara kreatif memasarkan produk lokal dengan kearifan yang perlu diapresiasi.

Dalam kondisi pandemi ini tidak harus mengejar kuantitas, tetapi harus mengejar kualitas. “Artinya, sekarang ini kita tidak perlu dengn wisatawan jumlah besar, tapi cukup wisatawan dengan kualitas tinggal lebih lama,” ujarnya.
Eko Priyono