blank
Ketua Asistensi AKBP Rondhiah, Wakapolres Kendal Kompol Sumiarta, bersama Bhabinkamtibmas foto bersama.(FOTO:SB/Agung)

KENDAL(SUARABARU.ID)-Polres Kendal melaunching Icon Bhabinkamtibmas Candi dan Asistensi/ Penilaian Kampung Siaga Candi di Desa Purwokerto Kecamatan Brangsong, Selasa(4/8).

Selain itu juga memberikan alat pelindung diri (APD) antara lain, puluhan pasang sepatu boot, masker, pelindung tangan, Hand Sanitizer, dan sejumlah alat penyemprot disinfektan kepada petugas kesehatan setempat.

Acara ini dihadiri Wakapolres Kendal Kompol Sumiarta, anggota Koramil 0715 Brangsong, tim penilai Polda Jateng, dinas terkait, Forkopimcam dan masyarakat sekitar.

Wakapolres Kendal Kompol Sumiarta dalam sambutannya, mengatakan, dengan dilaunchingnya Icon Bhabinkamtibmas ini diharapkan bisa memberikan dukungan dan motifasi bagi anggota Bhabinkamtibmas di jajaran Polres Kendal yang saat ini berjumlah 114 orang.

“Selama ini untuk keseragaman dari pada rekan – rekan kita baik dari mulai penggunaan helm, pemakain rangsel belum bisa seragam, sehingga dengan adanya launching ini, tentu harapannya rekan- rekan Bhabinkamtibmas bisa menggunakan uniform yang seragam,”kata Wakapolres Kendal Kompol Sumiarta.

Menurut Sumiarta, dengan penggunaan uniform yang seragam ini, diharapkan Kendal bisa menjadi icon dari pada Jawa Tengah, sebagai mana icon yang diambil dari salah satu anggota Bhabinkamtibmas dari Kabupaten Purworejo bernama Herman.

“Tentunya, ini akan meningkatkan kinerja rekan- rekan Bhabinkamtibmas saat melaksanakan kegiatan di lapangan bersama- sama dengan masyarakat dan saat mengimbau, membina serta melindungi warga yang ada di perkampungan,”terang Sumiarta.

Sumiarta mengaku, bahwa Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak dari pada kepolisian, yang langsung berada di tengah- tengah masyarakat yang setiap harinya mereka berkantor di desa- desa atau kelurahan- kelurahan setelah pagi melakukan kegiatan.

“Bhabinkamtibmas kita berjumlah 114 orang anggota. Saat ini sudah terbentuk kampung siaga sebanyak 269 dari 286 desa dan kelurahan. Dan masih ada sekitar 15 desa yang saat ini belum terbentuk sebagi kampung siaga,”ujar Sumiarta.

Sementara itu, Ketua Asistensi dari Polda Jateng AKBP Rondhiah mengatakan, dibentuknya Bhabinkamtibmas ini, diharapakan jika terjadi permasalahan di desa atau kelurahan, bisa diselesaiakan di tingkat bawah.

Namun jika tidak, baru diselesaiakan ke tingkat selanjutnya yaitu Polsek, bahkan hingga ke tingkat Polres. Akan tetapi jika permasalahan yang ada bisa diselesaikan oleh Bhabinsa, artinya tugas polisi sangat mudah, bisa dirasakan oleh masyarakat, bahwa polisi ada dan hadir di tengah masyarakat.

“Yang jelas, dengan hadirnya anggota Bhabinkamtibmas ini, masyarakat bisa paham dengan tugas polisi, dan sadar untuk mentaati aturan yang berlaku. Selain itu pula masyarakat bisa merasa dekat dengan polisi,” Kata Ketua Asistensi AKBP Rondhiah.Agung-mm