blank
Ilustrasi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Baru berusia delapan hari, bayi asal Desa Kutuk, Kecamatan Undaan dinyatakan meninggal dengan status positif Corona. Sejak lahir si bayi langsung dirawat di RSUD dr Loekmonohadi tersebut,  meski awalnya tidak memiliki penyakit penyerta.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi mengatakan, hasil swab ibu dari bayi sudah keluar malam ini. Dengan hasil positif corona.

“Hasil swab ibu dari bayi sudah keluar, hasilnya Covid confirmed,” ucap Andini Senin (3/8) malam.

Namun demikian, kata Andini, untuk kondisi si ibu bayi dalam keadaan sehat. Si ibu kini menjalani isolasi di RSUD.

Dengan tambahan kasus ini, total sudah ada 15 anak lebih yang tertular virus Corona. Termasuk di antaranya bayi di bawah usia lima tahun.

Agar tak terjadi lagi kasus yang sama, pihaknya berharap, masyarakat yang memiliki anak di bawah umur bisa turut mengawasi kesehatannya. Mengingat anak-anak memang rentan tertular.

“Kami harap orang tua bisa mewaspadainya, meskipun dari sisi persentase temuan kasusnya baru sekitar dua persen,” katanya.

Andini menyebut, daya tahan tubuh pada anak memang belum sempurna. Sehingga belum cukup untuk melawan virus corona.

Selain itu, pemahaman soal protokol kesehatan dimungkinkan juga masih kurang. Sehingga disarankan tidak diajak keluar rumah, terkecuali ada kepentingan sangat mendesak.

“Jika memang tidak mendesak, anak-anak apalagi balita, sebaiknya tidak diajak keluar rumah,” jelasnya.

Andini juga menambahkan, kelompok rentan tertular virus corona lainnya adalah kelompok usia lansia. Mengingat imun mereka mulai melemah seiring bertambahnya usia.

“Kalaupun terpaksa keluar rumah, tentunya harus mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta menghindari kerumunan,” tandasnya.

Tm-Ab