blank
Imam Masruh, Tukang Ojek asal Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kudus ini menyediakan internet gratis bagi siswa tak mampu untuk belajar daring. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Warga di Kabupaten Kudus, mulai berlomba menyediakan wifi atau internet gratis untuk membantu siswa yang kesulitan membeli kuota internet maupun kesulitan mendapatkan jaringan internet untuk mengikuti sekolah daring.

Salah satu warga yang menyediakan wifi gratis yakni Imam Masruh warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Untuk mengumumkan adanya wifi gratis, dia menempelkan spanduk di depan rumahnya yang bertuliskan “fasilitas belajar daring wifi gratis untuk siswa tidak mampu” serta tulisan di sepeda motor yang digunakannya untuk ojek.

Imam Marsuh di Kudus, Rabu, mengakui ide awal menyediakan wifi gratis karena ada siswa yang mengeluhkan tidak bisa mengunduh file video karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet.

Selain itu, lanjut dia, ada pula yang tidak bisa mendapatkan sinyal internet dengan baik sehingga kesulitan mengikuti belajar secara daring.

Untuk itu, lanjut dia, dirinya tergerak untuk menyediakan jaringan internet gratis karena hampir semua sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara online atau daring (dalam jaringan).

Penyediaan wifi gratis tersebut, mulai berjalan sejak sepekan terakhir yang dimanfaatkan 10-an orang yang merupakan siswa tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMP atau sejajar.

“Masing-masing siswa memiliki jadwal belajar yang berbeda-beda, sehingga setiap hari terkadang ada empat atau lima. Namun yang sering memanfaatkan ada 10 orang,” ujarnya.

Imam juga menyediakan sebuah laptop untuk dipakai pelajar yang memanfaatkan wifi gratis di tempatnya.

Kantor Balai Desa Cendono juga dikabarkan tersedia wifi, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Sejak lama memang tersedia wifi, namun apakah saat ini masih bisa perlu dicek terlebih dahulu. Demi kepentingan masyarakat tentunya akan kami sediakan agar anak usia sekolah bisa memanfaatkan untuk sekolah daring,” ujar Kepala Desa Cendono Muklis.

Adinka, salah satu warga yang memanfaatkan wifi gratis di rumah Imam Masruh mengaku berterima kasih karena di rumahnya susah mendapatkan sinyal internet dari gawai atau ponsel pintar (smartphone) miliknya.

Jika di pedesaan banyak peminatnya, karena di rumah Imam Masruh terdapat sekitar 10-an anak yang memanfaatkan, maka kondisi berbeda terjadi di rumah warga Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kudus, belum ada siswa yang berkeinginan memanfaatkannya.

Dimas Bagus Permadi warga Desa Barongan yang juga menyediakan wifi gratis mengakui menyediakan wifi gratis dan laptop lima unit untuk digunakan siswa mengikuti sekolah daring.

Kesempatan tersebut, diberikan kepada para pelajar mulai pagi hari hingga pukul 12.00 WIB.

“Hanya saja, beberapa anak yang menyatakan keinginannya memanfaatkan wifi gratis hingga kini belum ada yang datang,” ujarnya.

Ia mempersilakan para pelajar yang kesulitan mengikuti sekolah daring karena faktor jaringan internetnya atau ketersediaan laptop bisa memanfaatkan layanan wifi dan laptop untuk dipakai secara gratis di rumahnya.

Ant-Tm