blank
Ketua Fraksi PKB DPRD Kudus Ali Ikhsan. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kudus Ali Ikhsan mendesak Pemkab Kudus untuk segera mengaktifkan kembali proses pembelajaran secara langsung.

Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) via daring banyak berdampak buruk bagi keluarga.

Menurut Ikhsan, banyak sekali orang tua di Kudus mengeluhkan kewalahan mendampingi anaknya selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) via daring. Kata Ali, akibatnya banyak dari para orang tua melampiaskan emosinya dengan memarahi anaknya. “Bahkan suaminya juga ikut dimarahi,” kata dia Selasa (28/7).

Oleh karena itulah, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk memikirkan solusi dari permasalahan ini. Jangan sampai, lanjut dia, Kabupaten Kudus menjadi darurat moral pelajar. “Ini harus segera disikapi,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah daerah mengupayakan untuk membuat aturan terkait pelaksanaan sekolah secara langsung. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

“Tentunya dengan semangat adanya normal baru bisa membangkitkan sistem pendidikan ini,” kata dia.

Sekolah Sistem Sift

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengaku sependapat dengan Ali Ikhsan. Hanya, pihaknya belum bisa memaksakan kegiatan belajar tatap muka dilangsungkan.

“Kondisinya sedang seperti ini. Ibaratnya maju kena mundur kena,” kata dia.

Walau demikian, pihaknya tidak memungkiri jika tengah mengkaji kebijakan sekolah tatap muka dengan sistem sift, yakni pagi dan sore.

Para siswa, lanjut dia, juga harus didampingi orang tua saat berangkat maupun pulang sekolah.

“Usulan saya kemarin memang saat ujian saja yang tatap muka, dengan begitu anak-anak bisa terpacu belajarnya,” jelas dia.

Hanya, menurutnya yang perlu digaris bawahi adalah apakah bisa sekolah menerapkan segala protokol kesehatan degan baik.  Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kudus juga akan menilai kesiapannya terlebih dahulu.

“Jika memang bisa, tidak apa-apa, tapi memang harus didampingi orang tua, terutama siswa SD dan SMP,” pungkasnya.

Tm-Ab