blank
Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), salah satu anggota badan adhoc KPU Kabupaten Blora dari PPDP, sedang melakukan pendataan, pencocokan dan penelitian pemilih Pilkada 2020. Foto: Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Usai terdeksi adanya 25 orang badan adhoc Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora yang positif tertular virus corona, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, segera melakukan contact tracing, kepada orang-orang dekatnya.

Menurut pejabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, Rabu (22/7/2020), contact tracing atau penulusuran kontak tidak hanya pada keluarganya. Namun pada teman atau siapa pun yang pernah kontak dekat dengan 25 orang yang terpapar covid-19 itu.

”Kami sedang lakukan tracing contact. Tujuannya untuk melacak dan cegah dini pesebaran covid-19,” jelas Lilik Hernanto.

BACA JUGA : Polsek Kradenan Cokok Dua Pemuda Pencuri Belasan Komputer Tablet

Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Blora, Mohammad Khamdun, dari 25 orang yang positif covid-19, sebanyak 13 orang adalah calon PDPP, yang pada saat rapid test dinyatakan reaktif, dan langsung dilakukan penggantian dengan calon lain.

”Sedangkan 12 anggota PPS dan Sekretariat PPS di sejumlah desa dan kecamatan yang juga positif covid-19, tidak dilakukan penggantian,” terang Khamdun.

Khusus untuk PPS dan staf PPS, lanjut dia, tidak dilakukan pergantian personel, namun 12 orang itu wajib isolasi mandiri, dan tidak boleh terlibat dalam tahapan pemilihan sampai dinyatakan sembuh.

Menurut Khamdun lagi, dari hasil identifikasi internal KPU, 12 orang (PPS dan sekretariat PPS-red), selama ini belum pernah berinteraksi dalam satu forum pada kegiatan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

blank
Peta covid-19 terbaru dan data rapid test reaktif sebagai screening awal cegah dini pesebaran virus corona, di 16 kecamatan wilayah Kabupaten Blora, Selasa (21/7/2020) malam. Foto: Wahono

Tidak Ditemukan
”Maka perlu kami jelaskan, tahapan pemilihan tidak bisa dinyatakan sebagai media penularan atau bukan klaster covid-19,” tegas dia.

Lilik Hernanto menambahkan, pihaknya membenarkan badan adhoc yang positif covid-19 itu belum bisa disebut klaster covid, karena belum ditemukan adanya kasus penularan.

”Kami sedang lakukan contact tracing pada badan adhoc KPU, namun belum ditemukan penularan. Jadi untuk sementara ini belum bisa dikatakan sebagai klaster KPU,” terang Lilik lagi.

Lilik menyebutkan, data pesebaran kasus covid-19 di Blora terus bertambah, sehingga pada Rabu (22/7/2020) ini, total warga kabupaten penghasil kayu jati ini yang tertular virus corona hasil PCR-Lab menjadi 122 orang. ”Hasil PCR-Lab, saat ini di Blora ada 122 warga positif covid-19,” jelas dia.

Ada pun Orang Tanpa Gejala (OTG) 153 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP/7), Pasien Dalam Pengawasan (PDP/13). Saat ini dari 122 kasus virus corona, 68 orang dirawat, 48 sembuh, enam orang meninggal dunia dan 57 orang reaktif rapid test.

Personel Baru
Diberitakan sebelumnya, pada Senin (20/7/2020) lalu, terdeteksi sebanyak 136 dari 3.926 orang dari badan lembaga adhoc KPU, hasil rapid test-nya reaktif. Dengan hasil PCR-lab 25 orang terpapar virus corona, yakni sebagai klaster dari badan adhoc KPU setempat.

Hasil Lab-Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) 25 orang itu, yakni dari Panitia Pemungutan Suara (PPS), Sekretariat PPS, dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk Pilkada Blora 2020.

Terhadap personel badan adhoc yang reaktif rapid test, KPU Kabupaten Blora segera membuka pendaftaran, dan mengganti dengan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang baru.

Ada pun rincian badan adhoc KPU yang wajib menjalani rapid test, PPDP 2.198 orang, PPS (885), Sekretariat dan Staf PPS (885). Kegiatan itu dilakukan, sebelum petugas aktif menjalankan pemutakhiran data pemilih dan Pencocokan dan Penelitain (coklit).

PPDP yang reaktif rapif test segera diganti dengan personel baru. Untuk PPS dan staf PPS, diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.

Wahono-Riyan