blank
Deputi Pelayanan Publik Kemen PAN-RB, Prof Dr Diah Natalisa MBA ketika berkunjung ke Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID) – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Prof Dr Diah Natalisa MBA, Selasa (21/7) sore, mengunjungi Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo.

Dalam kunjungan tersebut Diah Natalisa didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Drs Priyadi BcIP MSi, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo Henki Irawan dan Wakil Bupati setempat Agus Subagiyo.

Sampai di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, Diah disambut yel-yel tentang pelayanan publik ramah HAM dan wilayah bebas korupsi (WBK) serta wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) dari segenap aparatur sipil negara (ASN) kantor setempat.

Selanjutnya perempuan berjilbab tersebut, keliling ke seluruh sudut Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo guna melihat langsung fasilitas pelayanan publik bagi kelompok rentan. Seluruh ASN dibawah Kementerian Hukum dan HAM juga mendapat pengarahan darinya.

Ramah HAM

blank
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, Henki Irawan. Foto : SB/Muharno Zarka

Diah Natalisa mengatakan kunjunganya ke Wonosobo guna memastikan fasilitas pelayanan publik bagi kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak dan kaum difabel tersedia dengan baik. Sehingga pelayanan publik kepada mereka tidak menemui hambatan.

“Fasilitas pelayanan publik bagi kelompok rentan di Kantor Imigrasoli Kelas II Non TPI Wonosobo sudah cukup bagus. Ini jadi contoh pelayanan ramah HAM dan bisa ditiru Kantor Imigrasi di tempat lain di wilayah Jawa Tengah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo Henki Irawan menambahkan fasilitas publik bagi kelompok rentan di kantor yang dipimpinnya meliputi ruang laktasi (menyusui), tempat bermain, ruang tunggu, wastafel dan toilet ramah bagi penyandang disabilitas.

“Selama pandemi global Covid-19, pelayanan publik dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ada pengaturan phisycal distancing antar pengunjung dan karyawan. Tersedia tempat cuci tangan pakai sabun dan disiapkan alat pengukur suhu badan,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu