blank
Mewakili Dandim 0728 Wonogiri, Pasiter Kapten (Inf) Moch Sambudi, tampil menjadi nara sumber dalam pembekalan Wasbang kepada para siswa baru SMA Negeri 1 Wonogiri. Pembekalan disampaikan online secara Daring virtual.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Paham radikal dan terorisme, saat ini berkembang dan menjadi ancaman faktual bagi masyarakat Indonesia. Khususnya, bagi para generasi muda penerus bangsa.

Dandim 0728 Wonogiri, melalui Pasiter Kapaten (Inf) Moch Sambudi, Kamis (16/7), mengungkapkan hal itu tatakala tampil menjadi nara sumber pada acara pembekalan kepada para siswa baru SMA Negeri 1 Wonogiri. Acara ini, digelar dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa baru.

Kepala SMA Negeri 1 Wonogiri, melalui Wakasek Kesiswaan, Warsino, menyatakan, pembekalan kepada para siswa, disampikan melalui jejaring internet online Dalam Jaringan (Daring) secara virtual. Materi yang disampaikan oleh Kodim 0728 Wonogiri, yakni tentang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) terkait dengan ancaman radikalisme dan terorisme pada generasi muda.

Penyampaian materi MPLS secara online, ini baru pertamakalinya dilakukan. Hal ini terkait dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 yang mendunia. Demi mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona, sekolah tidak menyelenggarakan pelayanan tatap muka secara langsung.

blank
Pembekalan Wasbang dari Kodim 0728 Wonogiri, disampaikan dalam acara MPLS kepada para siswa baru SMA Negeri 1 Wonogiri. Ini dilakukan online melalui Daring internet secara virtual.

Dapat Terjerumus
Pasiter Kapten (Inf) Moch Sambudi, mengatakan, faktor yang dapat menyebabkan seseorang dapat terjerumus ke dalam paham radikalisme dan terorisme, dikarenakan kurangnya sosialisasi Wasbang dan pemahaman terhadap Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu dapat menjadikan kepribadian generasi muda, khususnya para siswa, dapat dengan mudah terpengaruh oleh paham radikal dan terorisme. Bila ini tidak ditangkal, dampaknya bisa merusak kedaulatan negara dan bangsa, karena bertentangan dengan NKRI sebagai harga mati bagi segenap elemen bangsa.

blank
Mematuhi protokol kesehatan pencegahan wabah corona, MPLS bagi para siswa baru SMA Negeri 1 Wonogiri, digelar tanpa tatap muka secara langsung. Tapi melalui jejaring internet online secara Daring virtual.

Kita, tandas Moch Sambudi, secara tegas menolak keberadaan jaringan dan faham yang akan merusak keutuhan bangsa dan NKRI. Inilah yang menjadi tujuan mengapa kegiatan ini dilaksanakan. Yakni untuk memberikan pemahaman kepada seluruh generasi muda penerus bangsa, agar tidak tergoda oleh ajakan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berpaham radikalisme, yang senantiasa gigih menyebarluaskan pahamnya.

Meskipun itu, tidak sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.”Melalui pemahaman Wasbang,  kita tanamkan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan, agar para generasi penerus bangsa Indonesia tidak terpengaruh dengan faham radikal, komunis dan terorisme,” tandas Kapten (Inf) Moch Sambudi.

Bambang Pur