blank
Pengisi bahan bakar di SPBU Gontor Sidojoyo Wonosobo tampak antri mengular menunggu dilayani petugas. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperkop UKM) Wonosobo mendesak sejumlah SPBU setempat terapkan protokol kesehatan selama pandemi global Covid-19 ini.

Pasalnya dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Wonosobo masih mengabaikan aturan dari Pertamina agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“Jika dilihat aturan dari Pertamina kan sudah jelas, mekanisme dalam mengahadapi pandemi semacam ini harus seperti apa. Dan apa saja yang ahrus dilakukan,” terang Agus Suryatin di Kantorrnya, Rabu (15/7).

Pihak Disperkop UKM, imbuhnya, terus melakukan sosialisasi kepada 10 SPBU yang berada di Wonosobo untuk mematuhi aturan tersebut. Diantaranya SPBU diwajibkan menyediakan alat cuci tangan dan melakukan sosial distancing. Baik bagi petugas pengisi bahan bakar maupun bagi pengendara.

blank
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Wonosobo, Agus Suryatin. Foto : SB/Muharno Zarka

“Dilapangan itu masih sering terjadi penumpukan yang. Utamanya saat pagi hari maupun sore hari. Antrian memanjang, kadang petugas tak dibekali Ficehild. Itu kan sangat rawan,” katanya.

Pasalnya, dengan terjadi penumpukan itu tak diatur jarak aman antara patugas dan para pengendara yang mengisi bahan bakar. Utamanya terjadi pada kendaraan yang di dominasi roda dua.

Seharusnya petugas sebelum melayani diwajibkan memberitahu pengendara untuk Berdiri disebelah kendaraannya terlebih dahulu. Sehingga bisa memberikan jarak aman.

“Harusnya ketika siap melayani. Motor pengendara di standar terlebih dahulu. Dan berdiri bersebelahan. Jadi antara petugas SPBU dan pengisi bahan bakar tidak saling berdekatan,” lanjutnya.

Hal tersebut penting dilakukan pihak SPBU mengingat para pengendara tidak bisa dideteksi dari mana datangnya. Apakah pengendara tersebut baru saja dari luar kota atau hanya di Wonosobo saja.

“SPBU kan merupakan ruang publik. Orang kadang tidak tahu dari mana asal pengisi bahan bakar. Apakah dari zona aman atau tidak. Makanya perlu diantisipasi sejak dini,” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu