blank
Pelaksanaan rapid test di Kecamatan Godong, Rabu (8/7/2020) kemarin. Foto: Hana eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Hasil rapid test petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) belum dikeluarkan secara resmi oleh Dinas Kesehatan Grobogan. Meski demikian, dari pantauan di lapangan, sudah diketahui hasilnya seratus persen nonreaktif. Hal itu diungkapkan Ketua KPU Grobogan, Agung Sutopo.

“Sebanyak 2.971 PPDP sudah melaksanakan tes cepat di masing-masing kecamatan, kemarin (Rabu, 8/7/2020-red). Dari monitoring dan evaluasi di masing-masing kecamatan pada pelaksanaan rapid tes ini seratis persen hasilnya nonreaktif. Tetapi, hasil pastinya KPU menunggu keterangan resmi dari Dinas Kesehatan Grobogan sebagai pelaksana rapid test,” ujarnya.

Dipaparkan Agung, dalam pantauan tes cepat kemarin, ada hasil tes yang diragukan. Hal tersebut terjadi lantaran alat yang dipergunakan dinilai rusak saat pelaksanaan tes tersebut. “Di Gabus sempat ada hasil tes yang diragukan tim kesehatan karena alat dinilai rusak saat pengambilan sampel. Jadi, ada dua orang yang hari ini dites ulang di puskesmas,” ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pelaksanaan rapid tes dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada Grobogan, 9 Desember 2020 mendatang, yang ditakutkan menjadi klaster penyebaran covid-19 bisa dihilangkan.

“PPDP melaksanakan coklit dilakukan door to door, langsung ke masyarakat setempat sehingga dengan adanya rapid tes ini, diharapkan masyarakat juga tenang saat petugas datang,” jelas Agung Sutopo.

Nantinya, pendataan calon pemilih dilakukan kepada warga Grobogan. Baik yang tinggal di wilayah maupun warga yang tingal diperantauan. Pihaknya berharap, pada pilkada, 9 Desember 2020 mendatang ada peningkatan jumlah pemilih.

Hana Eswe-trs