blank
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menghadiri groundbreaking kawasan Kalimati, Semarang Utara yang menjadi lokasi pembangunan Kampung Nelayan Tambakrejo, Selasa (7/7/2020) siang.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pembangunan kampung nelayan Tambakrejo mulai dilaksanakan pengerjaannya. Seremoni groundbreaking pada Selasa (7/7/2020) siang menandai dimulainya proses pembangunan.

Dari desain rancang bangun yang dibuat Pemkot Semarang, sebanyak 97 unit rumah deret akan dibangun di bekas wilayah Kalimati, Semarang utara. Nantinya, unit-unit rumah tersebut diperuntukan bagi warga terdampak program normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).

“Walaupun dimasa pandemi, kami tetap berupaya melaksanakan rencana membangun Kampung Nelayan Tambakrejo. Pembangunan ini juga komitmen kami sekaligus juga memperkecil dampak konflik pembangunan di Kota Semarang,” kata Wali Kota Hendrar Prihadi yang hadir dalam acara groundbreaking tersebut.

Wali kota yang biasa disapa Hendi ini menjelaskan, dengan telah dimulainya pengerjaan fisik kawasan tersebut maka targetnya awal Desember 2020 nanti sudah bisa rampung dan bisa segera ditempati.

“Harapannya pembangunan kampung nelayan ini bisa menjadi hunian yang nyaman bagi warga kampung Tambakrejo. Selain itu saya juga menginginkan agar pembangunan Kampung Nelayan Tambakrejo ini nantinya bisa menjadi percontohan project lainnya dalam hal relokasi hunian, istilahnya jadi role model yang bermanfaat, lebih sehat dan memberi rezeki,” katanya.

Hendi menambahkan, untuk penentuan lokasi rumah deret di kawasan ex Kalimati diambil dari hasil diskusi dengan warga yang berharap dapat mendekatkan area pemukiman dengan tempat kerjanya sebagai nelayan.

“Warga masyarakat menginginkan jika pemukiman yang dibangun nantinya supaya tidak jauh-jauh dengan lokasi mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Jadi mudah-mudahan pembangunan kampung nelayan Tambakrejo ini dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi warga di sini,” katanya.

Di sisi lain Hendi juga menekankan komitmennya dan jajaran Pemerintah Kota Semarang dalam menangani rob dan banjir di kawasan Semarang Timur, yang antara lain melalui normalisasi 5 sungai besar meliputi Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, Kali Banger, serta Banjir Kanal Timur yang cukup alot dalam prosesnya.

Dirinya menegaskan, proses panjang yang dilakukan sejak tahun 2015 adalah untuk kepentingan besar masyarakat Kota Semarang. Dan upaya itu kemudian hari ini disebut mulai berbuah hasil, terutama untuk warga yang berada di wilayah timur, seperti Tambakrejo, Sawah Besar dan wilayah lainnya.

Hery Priyono