blank
SANTAI: Suasana serius tapi santai muncul dalam studi banding KONI Kabupaten Demak di KONI Kabupaten Blora. Foto: SB/Ist

BLORA (SUARABARU.ID)– Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Demak, melakukan studi banding pengelolaan olahraga ke KONI Blora, Selasa (7/7/2020).

Studi banding ini bertujuan untuk ngangsu kawruh tentang keorganisasian, pengelolaan anggaran, serta program yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi atlet.

Rombongan KONI Demak dipimpin Wakil Ketua Umum, Prajitno, didampingi sejumlah pengurus lainnya, Agus Musyafak, Sukartiyo, Sukoto, Sopwan, Zulham dan M Dimyati.

BACA JUGA : Anggota Koramil 01/Blora Ikuti Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19

Kedatangan rombongan pengurus KONI Demak diterima Ketua Umum KONI Blora Hery Sutiyono, didampingi seluruh jajaran pengurus KONI Blora.

”Kami menyampaikan salam dari Ketua Umum KONI Demak, H Nur Halim, hari ini tidak bisa datang ke Blora karena ada acara lain,” terang Wakil Ketua KONI Demak Prajitno, dalam acara yang digelar di Aula KONI Blora.

Sebelumnya, sejumlah daftar pertanyaan telah dikirimkan KONI Demak ke KONI Blora, beberapa hari sebelum studi banding.

10 Pertanyaan
”Kami ke KONI Blora ini, untuk belajar manajemen pembinaan olahraga,” tambah Agus Musyafak, salah satu pengurus KONI Demak.

Di forum studi banding olahraga ini, 10 pointer pertanyaan kembali dibacakan lagi. Di antaranya struktur organisasi KONI, terutama koordinator olahraga kecamatan, monitoring dan evaluasi.

Selain itu ada pula pertanyaan tentang bidang data, alokasi anggaran dari pemkab dan pembagiannya untuk cabang olahraga, serta apresiasi bagi atlet berprestasi dan aktivitas keolahragaan di masa pandemi covid-19. ”Kami ingin menimba ilmu pembinaan olahraga di Blora,” ungkap Agus lagi.

blank
SUHU TUBUH: Sebelum masuk ke kantor KONI Kabupaten Blora, rombongan pengurus KONI Kabupaten Demak, menjalani tes suhu tubuh dengan thermogun. Foto: Wahono

Sharing
Ketua Umum KONI Blora, Hery Sutiyono sendiri menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan studi banding yang diadakan KONI Demak ini.

Menurutnya, studi banding ini bisa menjadi ajang bertukar pikiran dan pengetahuan, soal pengelolaan organisasi serta program-program pembinaan atlet.

”Kita sharing saja. Mungkin tiap-tiap daerah berbeda-beda dalam program-programnya. Kami ambil yang terbaik untuk pembinaannya dalam upaya meningkatkan prestasi atlet, seperti cabor dayung,” tukas dia.

Wahono-Riyan