JEPARA,(SUARABARU.ID)– Laju penambahan pasien covid-19 di Jepara nampaknya semakin tak terkendalikan. Jika kemarin malam naik mencengangkan sebanyak 59 orang, Selasa (07/07/20) malam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara kembali merilis data 29 orang nama warga Jepara yang terpapar covid-19.
Dengan demikian jumlah akumulatif warga Jepara yang terpapar telah mencapai 534 orang. Sedangkan jumlah yang saat ini masih dirawat, baik di dalam daerah maupun luar daerah sebanyak 460 orang.
Baca Juga: Dipertanyakan Rekom DRD dan Anggaran Penanganan Covid-19 di Jepara
Dengan posisi ini Jepara kini pada peringkat ke 2 tingkat Jawa Tengah dari sisi pasien yag masih dirawat. Peringat ketiga yang tertinggal jauh dari Jepara adalah Kabupaten Demak dengan jumlah pasien yag masih dirawat sebanyak 239 orang. Sementara peringkat pertama masih diduduki Kota Semarang dengan 792 pasien.
Dua puluh sembilan pasien baru yang diumumkan berasal dari Kecamatan Pakisaji 2 orang, Jepara 7 orang, Kalinyamatan 4 orang, Kedung 2 orang, Pecangaan 5 orang, Bangsri 5 orang, Kembang 2 orang, Nalumsari 1 orang, Mayong 1 orang dan Kecamatan Tahunan 1 orang.
Berdasarkan catatan SUARABARU.ID, jumlah pasien covid-19 dalam 1 minggu terakhir dari tanggal 1 Juli – 7 Juli tercapat 168 orang. Jumlah tersebut berasal dari penambahan pasien pada 1 Juli 6 orang, 2 Juli 32 orang, 3 Juli 11 orang, 4 Juli 17 orang, 5 Juli 7 orang, 6 Juli 59 orang dan 7 Juli 29 orang.
Diminta lebih serius
Berdasarkan analisis Zakaria Anshori, paling tIdak jumlah pasien yang belum dilakukan swab PCR ada sekitar 100 orang lebih. Jika tiap orang pasien memiliki kontak erat dengan 16 orang, maka ada 1.600 orang yang belum di swab.
Jumlah ini bisa saja bertambah jika karena terbatasnya TCM dan PCR pasien tanggal 3-4 Juli juga belum diperiksa. “Dari jumlah ini berapa yang terpapar, teman-teman medis pasti bisa memprediksi,” ujar Zakaria
Baca Juga: Nakes Jepara yang Terpapar Covid-19 Mencapai 120 Orang
Oleh sebab itu Gugus Tugas diminta lebih serius untuk menangani persoalan ini. “Jika menunggu kajian dari Dewan Riset Daerah dibicarakan, saya khawatir angkanya bisa melampaui Semarang. Apalagi rekomendasi dari DRD belum tentu aplikatif dalam penanganan wabah ini.
Ia juga mengusulkan agar Bupati Jepara selaku Ketua Gugus Tugas membuka anggaran penanggulangan covid-19 ini ke publik. Walaupun ini anggaran dalam kondisi darurat, prinsip pengelolaankeuangan secara transparan dan akuntabel perlu juga dilakukan. Termasuk juga dengan Forkopimda dan anggota gugus tugas Jepara dalam bentuk penyusunan program bersama.
Hadepe – Ulil