blank

SUKOHARJO (SUARABARU.ID)  – Kabupaten Sukoharjo kembali mencatatkan kenaikan jumlah kasus positif Covid-19. Tambahan kasus positif itu berasal dari salah satu tenaga kesehatan di Semarang dan ber-KTP Desa Mertan, Kecamatan Bendosari sehingga datanya masuk Kabupaten Sukoharjo. “Yang bersangkutan tidak pulang ke Sukoharjo dan menjalani isolasi mandiri di Semarang,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (6/7/2020).
Menurut Yunia, pihaknya mendapatkan informasi dari gugus tugas provinsi yang menyebutkan jika ada satu warga Sukoharjo yang positif. Warga tersebut seorang nakes di RSUP Dr Kariadi. Karena merupakan warga Mertan datanya masuk dalam data positif corona di Sukoharjo. Sebab data kasus positif corona menggunakan tempat tinggal atau domisili.
Sedang untuk kasus positif seorang petani di Kelurahan Jombor, Bendosari, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini, kondisinya membaik meski dirawat di rumah sakit. Terkait dengan riwayatnya, dari penelusuran yang dilakukan oleh gugus tugas, ternyata petani tersebut kontak dengan keluarga yang baru saja dari Semarang. Untuk itu, diperkirakan yang bersangkutan tertular dari keluarga yang baru saja datang dari Semarang tersebut.
“Memang berdasarkan pengakuan petani itu, dia tidak pergi kemana-mana. Tetapi setelah kami tanya lebih jauh ternyata dia pernah kontak dengan saudaranya yang pulang dari Semarang.”

Yunia juga mengatakan, saat ini anggota keluarga petani tersebut menjalani karantina mandiri selama 14 hari untuk mencegah terjadinya penyebaran virus pada anggota keluarga yang lain. Berdasarkan data Gugus Tugas kasus kumulatif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo hingga saat ini sebanyak 95 kasus. Perinciannya, lima isolasi mandiri, empat di rumah sehat, 15 rawat inap, lima meninggal dan 66 sembuh. dari 12 kecamatan yang ada, saat ini tinggal dua kecamatan yang dinyatakan zero kasus positif. Yaitu Kecamatan Tawnagsari dan Gatak.

Gun