blank
Peserta Progam Pengembangan Kewirausahaan (PPK) UMK saat menunjukkan hasil produksinya. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Universitas Muria Kudus (UMK) tengah mencetak wirausahawan baru melalui Progam  Pengembangan Kewirausahaan (PPK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Saat ini sudah ada sekiar 84 mahasiswa yang mengikuti tahap awal. Targetnya, muncul pengusaha baru di berbagai bidang dari UMK.

Ketua PPK FKIP UMK Nuraeningsih, mengatakan, kegiatan PPK FKIP ini merupakan tahun kedua, tahun pertama sudah memunculkan pengusaha baru. Ada yang bergerak dibidang makanan, minuman, budidaya jamur hingga budidaya tanaman hias. ”Tahun kedua ini kami harap yang berhasil jauh lebih besar,” katanya, Senin (6/7).

PPK memang didesain untuk mendampingi mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha, baik yang sudah berjalan atau baru sekedar memiliki ide. Bagi yang sudah berjalan tentu akan lebih mudah, sementara yang sebatas ide harus disupport lebih hingga ideanya bisa di realisasikan.

Untuk tahap pertama, pihaknya sudah melakukan pelatihan, karena masih masa pandemi Covid-19, pelatihan dilakukan secara online. Pihaknya menggandeng pihak ketiga yang memang memiliki keahlian dalam bidang marketing. ”Mahasiswa yang ikut untuk PPK tahun kedua ini cukup banyak, ada 84 orang,” terangnya.

Pelaksanaan PPK FKIP ini memiliki lima tahap, pertama, tahap persiapan yang terdiri dari sosialisasi & rekruitmen. Lalu tahap awal berupa pelatihan teknis dan manajemen secara online dan membuat business plan.

Selanjutnya tahap pengembangan berupa pendirian awal dan market test, sementara tahap akhir berupa grand opening, promosi dan pameran serta pameran. Untuk tahap pasca berupa pelepasan tenant. ”Estimasi kami, setahun mereka yang mengikuti ini bisa berjalan usahanya,” ujarnya.

Pihaknya optimis jika pelaksanaan PPK FKIP ini bisa berjalan maksimal, apalagi pihaknya juga didukung pendanaannya oleh Kementrian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristekbrin).

Mahasiswa salah satu peserta PPK FKIP Fatihah Nor Romadlon mengaku sangat terbantu dengan PPK FKIP, karena banyak ilmu yang didapat untuk mengembangkan usahanya. ”Saat berjualan minuman kopi siap minum, dikemas di botol, inginnya kedepan bisa punya kafe,” ungkapnya.

Sejak mengikuti PPK, dirinya langsung merealisasikan ide usaha yang dimiliki. Pelatihan yang diikui juga cukup menarik baginya, karena pelatihan marketing online jelas sangat bermanfaat untuk memperluas atau mengenalkan produk secara luas.

Tm-Ab