blank
PENJELASAN - Bupati Pemalang Junaedi mendapatkan penjelasan dari pelaksana proyek Pasar Randudongkal. (foto: eriko gd)

PEMALANG (SUARABARU.ID) – Guna mengetahui progres pembangunan Pasar Randudongkal, Bupati Pemalang Junaedi pada Jumat (3/7/2020) meninjau secara langsung proyek pembangunan pasar yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Pasar tersebut nantinya terdiri dari tiga lantai, dibangun di atas lahan 9.661 meter persegi dengan luas bangunan 27.300 meter persegi. Proyek lanjutan yang nilai kontraknya mencapai Rp 44,6 Miliar itu bersumber dari APBD di bawah koordinasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang.

Saat meninjau mulai lantai satu hingga lantai tiga, Bupati Junaedi didampingi Kepala Diskoperindag Hepi Priyanto, pimpinan proyek dari PT Karisma Cipta Tunggal selaku kontraktor pelaksana juga turut mendampingi guna memberikan penjelasan kepada Bupati terkait material yang digunakan maupun fungsi tiap ruangan yang ada.

Untuk lantai satu (dasar) terdiri dari deretan kios 138 unit dari berbagai ukuran, di lantai dua terdapat tempat parkir yang menampung lebih dari 200 mobil dan motor, dan yang terakhir di lantai tiga terdiri dari ratusan lapak dengan meja beton berukuran empat meter.

Kepada awak media, Junaedi mengatakan bahwa pembangunan Pasar Randudongkal ini merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kepada para pedagang.

“Ini salah satu upaya memberikan pelayanan kepada para pedagang yang dulu merasa kurang nyaman. Kita mengambil kebijakan membangun pasar yang memberikan rasa nyaman kepada para pedagang,” ujar Junaedi.

Junaedi menambahkan bahwa ia yakin jika para pedagang maupun para pengunjung merasa nyaman di pasar tersebut maka kegiatan ekonomi akan berputar.

Menurut Junaedi, progres pembangunan pasar ini sudah mencapai 67,4 persen dari rencana 55,5 persen atau over target. Sehingga diharapkan bisa terselesaikan sebelum Oktober 2020 sebagaimana kesepakatan kontrak.

“Insya Allah optimis, semua saling memantau kok, pedagangnya juga memantau mengikuti perkembangannya, pelaksana di lapangan dari Diskoperindag juga memantau, makanya dalam era keterbukaan seperti sekarang ini untuk saling mengingatkan kalau memang belum memenuhi target,” ungkap Junaedi.

Bupati Junaedi mengatakan bahwa nantinya pedagang yang ada di pasar sementara dipastikan bisa masuk ke dalam pasar baru yang sedang dalam proses pembangunan itu.

Junaedi menerangkan bahwa pandemi Covid-19 juga mempengaruhi pembangunan pasar, yakni dalam proses pengiriman baja untuk atap.

“Tetap ada pengaruhnya. Menurut informasi yang saya terima kalau kemarin tidak ada pandemi covid mungkin sudah jadi pasar ini. Tapi karena terkendala pengiriman baja untuk atap sehingga baru dirancang, itu pun baru beberapa minggu yang lalu,” pungkas Junaedi.

Eriko GD