blank
TINJAU LOKASI: Wabup Blora H Arief Rohmah MSi, meninjau lokasi pembangunan Jembatan Bengawan Solo baru, di kawasan Blora Selatan. Foto: SB/Ist

BLORA (SUARABARU.ID)– Sempat terkendala perizin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek pembangunan jembatan antar-provinsi penghubung Kabupaten Blora (Jateng) dengan Kabupaten Bojonegoro (Jatim), di Sungai Bengawan Solo, kini siap dilaksanakan.

Kepastian dimulainya pembangunan jembatan baru itu, disampaikan Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman, sekaligus memastikan izin proyek telah keluar dari Kemen PUPR, beberapa hari lalu.

”Saya berkesempatan cek di Kementerian PUPR beberapa hari lalu. Surat izin dari Pak Menteri untuk pembangunan jembatan itu sudah keluar 25 Juni 2020,” jelas Arief Rohman, Minggu (28/6/2020).

BACA JUGA : Berlangsung Aman, Peledakkan Bom Udara Tinggalan Belanda di Hutan Jati Blora

Menurut dia, setelah izin beres, kini proyek mulai siap dikerjakan. Bahkan sudah siap pula sejumlah alat berat untuk membangun jembatan, yang puluhan tahun diimpikan warga Blora wilayah selatan ini.

Untuk keperluan cek lapangan, Wabup Blora pun langsung ke proyek, persisnya di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora.

Arief menjelaskan, Pemkab Blora sendiri juga sudah memulai pembangunan jalan selebar tujuh meter, menuju lokasi jembatan.

Alhamdulillah, gayung bersambut. Saat kami tinjau kemarin, baik dari sisi wilayah Blora maupun Bojonegoro, sudah mulai tampak,” terang Arief Rohman.

Diakuinya, jembatan yang melangkahi Sungai Bengawan Solo itu, adalah terwujudnya mimpi panjang warga Blora Selatan, agar akses di wilayah selatan (Kecamatan Kradenan, Randublatung, Kedungtuban dan Jati) menuju Bojonegoro dan Ngawi, bisa terwujud.

Ditambahkan Arief, dalam waktu dekat juga akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati Bojonegoro.

blank
NAIK PERAHU: Puluhan tahun warga Blora dan Bojonegoro Selatan harus naik perahu untuk berbagai keperluan penyeberangan. Foto: SB/Ist

Tidak Lagi Memutar
Mantan anggota DPRD Jateng ini menyatakan, pihaknya mewakili masyarakat Blora mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro, khususnya Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, atas kerjasamanya.

Dikatakan dia, Pemkab Bojonegoro bersedia membantu 100 persen dana pembangunan jembatan ini.

”Anggaran jembatannya 100 persen dari Bojonegoro. Terima kasih banyak Ibu Bupati Bojonegoro. Untuk Blora menyusun DED perencanaannya, pembebasan lahan dan pembangunan jalan akses jembatan,” terang Arief lagi.

Menurut Wabup, nantinya warga Blora wilayah selatan tidak perlu berputar puluhan kilometer lewat Cepu, ketika akan ke Ngawi, Madiun, dan sekitarnya.

Dengan adanya jembatan baru ini, untuk jalur perjalanan Menden-Ngraho, warga tidak perlu lagi naik perahu penyeberangan.

”Mohon doanya, semoga pembangunan jembatan baru ini bisa berjalan lancar, aman dan tepat jadwal,” harap Wabup.

blank
MULAI BEKERJA: Sejumlah alat berat dan truk proyek mulai bekerja untuk pembangunan Jembatan Bengawan Solo baru, di kawasan Blora Selatan. Foto: SB/Ist

Rekanan Sama
Dikatakan Arief, jika pembangunan ini lancar, akhir 2020 sudah bisa digunakan untuk memperlancar akses ekonomi, dan sosial di kedua wilayah (Jateng an Jatim).

Arief Rohman menyebutkan, untuk fisik jembatan menggunakan rangka baja tipe A, yang terdiri dari lima bentang. Untuk dana pembangunan sebesar Rp 90 miliar lebih, yang bersumber dari APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran (TA) 2020. Ada pun pelaksana proyek oleh PT Dwi Ponggo Seto dari Ponorogo, Jatim.

Sedangkan proyek pembangunan jalan akses menuju jembatan yang dilakukan Pemkab Blora, juga mulai dikerjakan dengan nilai sebesar Rp 8,2 miliar, yang bersumber dari APBD Blora 2020. Pelaksana pembangunannya juga dilakukan oleh rekanan yang sama, karena dibuat satu paket dengan jembatan.

”Setelah dilantik sebagai Wakil Bupati pada 2016 lalu, kami ajak staf khusus Wapres untuk meninjau penyeberangan Bengawan Solo di Desa Medalem ini,” beber Wabup.

Setelah itu, dilanjutkan komunikasi dan terjalin kerja sama dengan Pemkab Bojonegoro, dan akhirnya terjalin penandatanganan kerja sama (MoU) pembangunan jembatan baru penghubung lalu lintas Blora dan Bojonegoro, oleh Dinas PUPR masing-masing.

Wahono-Riyan