blank
Rajah yang ada dalam pocong bangkai ayam yang ditemukan tertanam di atas makam Krapyak. Foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID)- Kepolisian Resor (Polres) Kudus menelusuri siapa pelaku pembuangan bungkusan kain kafan yang berisi bangkai ayam dan foto perempuan di Makam Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kudus. Kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

“Untuk penemuan tadi malam sedang kita telusuri kira-kira siapa nanti membuang benda tersebut,” kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma saat ditemui di sela-sela memberikan bantuan sembako kepada warga di Taman Bojana jalan Simpang Tujuh Kudus, Jumat (19/6).

Kapolres menjelaskan kasus ini masih dalam penyelidikan. Disinggung soal ancaman pidana, ia belum menjelaskan secara pasti.

“Sementara dalam tahap penyelidikan. Nanti kalau ada perkembangan pasti akan kita sampaikan. Terkait pasal ancaman kami sedang penyidikan dulu,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Polres Kudus mengungkap isi dari 9 benda misterius yang terbungkus kafan dan terkubur secara misterius di makam, di antaranya berisi bangkai ayam dan foto perempuan. Polisi menduga bungkusan-bungkusan tak bertuan itu dipakai untuk ritual.

Baca Juga: Polres Kudus Bongkar Makam Berisi Ritual Santet

“Kita mengecek ke TKP ditemukan sebanyak sembilan bungkusan. Berupa kain mori dan di dalamnya ada bangkai ayam, ada jarum, ada mantra dan nama cewek beserta fotonya,” kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David.

blank
Rajah yang berisi nama Yulia Fera Ayu Lestari. Foto:Ist/Suarabaru.id

Sosok Yulia Fera Ayu Lestari

Sementara, dari sejumlah nama yang tertera di rajah yang ikut terkubur dalam pocong bangkai tersebut, terdapat satu nama yang disertai alamat yang jelas. Sosok tersebut adalah Yulia Ayu Fera Lestari yang tertulis beralamat di Dukuh Magersari, RT 4/RW 8 Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog.

Kepala Desa Karangmalang Masyhuri, saat dikonfirmasi membenarkan ada warganya yang bernama Yulia Fera Ayu Lestari yang merupakan anak dari Junaidi. “Benar, memang itu warga kami,”katanya.

Dari penelusuran data kependudukan, Yulia berusia sekitar 19 tahun. Hanya saja, kata Masyhuri, kesehariannya Yulia dikenal sebagai anak punk dan jarang pulang ke rumah.

“Ya dia gaulnya sama anak punk. Jarang pulang dan kalau pulang sering bawa teman-temannya anak punk di rumah,”katanya.

Dan benar saja, saat awak media menyambangi kediaman Yulia, yang bersangkutan tidak ada di rumah. Hanya ada kakek Yulia yang bersama Samian yang sudah berusia lanjut, mengatakan kalau cucunya beberapa hari ini tidak pernah pulang.

“Kerja, gak tentu kapan pulangnya,”kata Samian.

Samian juga mengatakan, selama ini tidak ada persoalan apa-apa yang terjadi pada Yulia. Pun saat disinggung mengenai nama Yulia yang tertera di rajah santet pocong bangkai ayam, Samian mengaku tidak tahu menahu.

Tm-Ab